Review Xiaomi Redmi 2 Prime Indonesia


Ada cerita unik di balik proses pengulasan smartphone yang satu ini, saya sampai harus membeli sebanyak empat buah Xiaomi Redmi 2 Prime sebelum akhirnya menggunakannya dalam trip saya ke Solo sekitar dua minggu yang lalu. Kenapa harus membeli empat buah? Kenapa nggak empat biji aja? Angka empat kan angka yang identik dengan kematian lho! Ha.. ha.. Teruskan dulu deh membaca ke bawah ya, supaya tidak penasaran dengan cerita di balik artikel ini. Selain itu, artikel ini memuat banyak sekali gambar, di atas lima puluh buah (atau biji? ah, sudahlah...) Pastikan Anda tidak melewatkan satupun huruf dan gambar pada artikel ini ya, kalau tidak... Ya sayang aja kuota internet Anda sudah terpakai tapi ga dibaca dan dilihat sampai habis, he.. he.. he..

Xiaomi Redmi 2 Prime Pertama

Jadi, awalnya saya membeli Xiaomi Redmi 2 Prime ini melalui Elevenia, yaitu dari merchant atau seller 7evenshop. Maklum sebagai pemburu diskon, buat saya wajib hukumnya memanfaatkan promo diskon 10% + 8% yang waktu itu diadakan oleh Elevenia (yang kemudian diubah menjadi 10% + 5%, dan terakhir kini tinggal 8% + 5% hehe, penyakit Elevenia kalau mengadakan promosi tuh ya ini, ga konsisten, selalu menurun besaran diskonnya). Tak seperti beberapa seller bagus yang biasanya saya pilih untuk bertransaksi, 7evenshop ini agak lelet ya. Saya sampai menghubungi mereka via form Q&A di Elevenia, Pesan di Tokopedia, dan sampai ber-Whatsapp ria untuk meminta pesanan saya segera dikirim.

Total butuh waktu sekitar lima hari hingga pesanan saya terima, untuk seller Elevenia waktu ini terbilang lama, karena seller lain biasanya cukup 1-2 hari saja. Besar kemungkinan stok tidak tersedia, menunggu kiriman flash sale Lazada sampai ke tangan seller. Sudah bukan rahasia lagi kalau flash sale Lazada kebanyakan dibeli oleh para seller untuk kemudian dijual kembali baik itu secara offline atau melalui marketplace lain.

Secara kebetulan, minggu itu juga teman saya sedang mengikuti seminar yang diadakan oleh Ikatan Dokter Indonesia di Bandung dan menginap selama beberapa hari. Teman saya ini sedang mencari smartphone baru dengan harga terjangkau, dan jadilah cerita Xiaomi Redmi 2 Prime berakhir singkat dengan berpindah tangannya smartphone ini ke tangan teman saya saat kami bertemu kangen di sebuah gerai makanan Korea di Cihampelas Walk. Saat itu saya menyaksikan proses unboxing-nya, dan naksir berat melihat backcover Xiaomi Redmi 2 Prime yang berwarna dark grey alias abu tua. Kesannya jadi misterius gitu deh, membuat saya ingin segera memesannya kembali.

Xiaomi Redmi 2 Prime Kedua

Saya pun memesan kembali sebuah (atau sebiji? penting banget ga sih?) Xiaomi Redmi 2 Prime di blanja.com, dan seperti biasa seller-nya adalah Fashion Market, seperti biasa pula saya menggunakan voucher diskon yang saya dapatkan sewaktu mengisi pulsa di Sepulsa.com. Saat itu adalah hari Jumat, dan dengan memperhitungkan jadwal keberangkatan saya ke Solo pada hari Rabu, saya pikir masih ada spare waktu untuk kemungkinan pesanan diterima pada hari Senin atau Selasa, syukur-syukur kalau langsung dikirim hari itu juga dan diterima hari Sabtunya.


Xiaomi Redmi 2 Prime Ketiga

Sebagai cadangan, dan karena juga dapat harga murah di Blibli plus diskon seratus ribu rupiah dari voucher yang lagi-lagi saya dapatkan dari Sepulsa, saya pun memesan sebiji lagi (oke deh, kali ini sebiji aja, bukan sebuah) Xiaomi Redmi 2 Prime. Barang yang saya pesan tidak disediakan langsung oleh Blibli, melainkan oleh merchant yang bernama Sumber Cell. Karena jelas-jelas di nama produk disebutkan Garansi Resmi, saya pun tak ragu untuk membayar pesanan saya menggunakan Mandiri Debit Online.

Belakangan ini, saya lebih suka kalau di marketplace bisa menggunakan pembayaran dengan metode ini, daripada pakai Mandiri ClickPay yang membuat saya harus merogoh tas guna mengeluarkan token untuk kemudian mengisikan sederetan angka yang panjang. Pokoknya, Mandiri Debit Online memudahkan kita untuk menghabiskan isi rekening lah, ha.. ha.. Satu doa saya, supaya penggunaan Mandiri Debit Online di Tokopedia tidak dibebani biaya tambahan lagi, aamiin.

Kembali ke pesanan saya di Blibli, ada cerita perjuangan juga di sini. Menghubungi CS agar status pemesanan berubah, lama menunggu pengambilan kurir, hingga akhirnya saya pelajari ternyata biaya kirim gratis di Blibli harus membuat kita mengorbankan kesabaran karena seller hanya menunggu barang diambil oleh Blibli untuk dikirimkan. Ceritanya cukup panjang untuk ditulis di sini, nanti malah ga mulai-mulai nih pembahasan soal Xiaomi Redmi 2 Prime-nya, nanti saja saya tuliskan di artikel khusus membahas pengalaman berbelanja di Blibli.com ya, he.. he..


Xiaomi Redmi 2 Prime Keempat

Singkat kata, sampai hari Senin sore baik pesanan dari blanja.com maupun Blibli belum juga datang, padahal Rabu pagi saya sudah harus berangkat ke Solo. Dalam keadaan yang agak desperate, takut besok pun tidak ada kiriman yang datang, saya akhirnya memutuskan mencari penjual lokal yang bisa COD malam itu juga. Kalau sudah begini, sepertinya pilihan paling pas cari barang di OLX. Dapat satu penjual Xiaomi Redmi 2 Prime yang bisa COD di Cimahi, dengan harga seribu Rupiah lebih mahal dari harga resminya di Lazada, he.. he..

Senin malam itupun saya melakukan COD di parkiran sebuah minimarket, karena sudah malam dan melihat barangnya masih segel dan berada dalam dus pengiriman ala Lazada, saya pun segera membayarnya dan bergegas pulang tanpa memeriksa kondisi barang. (Update: kiriman dari blanja.com ternyata sampai di hari Selasa, sementara dari Blibli.com baru terkirim saat saya sudah berada di Solo, saya lupa persis harinya).


Unboxing Xiaomi Redmi 2 Prime

Xiaomi Redmi 2 Prime - dalam Kemasan Dus Lazada

Xiaomi Redmi 2 Prime - dalam Kemasan Dus Lazada

Xiaomi Redmi 2 Prime - dalam Kemasan Dus Lazada

Xiaomi Redmi 2 Prime - keterangan pada box

Xiaomi Redmi 2 Prime - setelah dilakukan unboxing

Tak lama setelah sampai di rumah, saya membuka dus Xiaomi Redmi 2 Prime yang keempat ini. Satu hal yang langsung menjadi perhatian saya adalah backcover-nya terlalu mudah dibuka, dan benar saja saat saya pasangkan kembali memang terasa kurang klik pada sisi yang terdapat celah pengungkitnya tersebut. Haha, salah sendiri pikir saya, kenapa ga periksa barang dulu, dan karena ini saya anggap cacat minor maka saya teruskan saja memakainya, malas rasanya menghubungi penjualnya kembali, seingat saya ketentuan di Lazada pun kalau sudah buka kemasan begini harus diurus ke service center.


Xiaomi Redmi 2 Prime - fresh from the oven :D

Xiaomi Redmi 2 Prime - masih berbalut pelindung layar bawaan

Xiaomi Redmi 2 Prime - kameranya masih dilindungi stiker bawaan

Xiaomi Redmi 2 Prime - slot sim card, micro SD, dan baterai

Xiaomi Redmi 2 Prime - kelengkapan di dalam dus

Xiaomi Redmi 2 Prime - MIUI 6 out of the box

Xiaomi Redmi 2 Prime - charger dengan output 1A

Kesan Pertama pada Xiaomi Redmi 2 Prime

Terlepas dari masalah yang saya temukan pada backcover tadi, kesan pertama saya pada Xiaomi Redmi 2 Prime ini adalah, it's a solid phone. Ya, tidak ada kesan ringkih atau murahan pada smartphone ini. Ukurannya pun pas dan enak digenggam, sudah lama saya memimpikan sebuah smartphone dengan ukuran yang tidak terlalu besar seperti ini.

Xiaomi Redmi 2 Prime - sudah terpasang tempered glass

Xiaomi Redmi 2 Prime - simpel dan compact

Xiaomi Redmi 2 Prime - backcover-nya cukup ergonomis

Xiaomi Redmi 2 Prime - port audio 3,5 mm di bagian atas

Xiaomi Redmi 2 Prime - bagian kanan terdapat tombol fisik

Xiaomi Redmi 2 Prime - bagian bawah, ada microphone dan port micro usb

Sementara kesan pertama saya pada sisi software-nya, ternyata MIUI cukup terasa smooth juga ya. Dalam kondisi out of the box, Xiaomi Redmi 2 Prime masih membawa MIUI versi 6, dengan versi Android Kitkat 4.4.4. Notification Bar yang lebih compact, dan toggles yang disediakan sangat membuat nyaman, sudah jauh lebih baik daripada saat terakhir saya menggunakan MIUI di Xiaomi Redmi Note dahulu. Singkat kata, Xiaomi Redmi 2 Prime membawa perbedaan yang rasa-rasanya sudah di atas harapan saya terhadap MIUI.


Layar Xiaomi Redmi 2 Prime

Dengan ukuran layar yang 'hanya' 4,7 inch saja, maka resolusinya yang sebatas HD 720p menjadi bukan masalah. Ketajaman yang dihasilkan masih sangat cukup untuk membuat mata kita nyaman melihatnya. Warna yang diproduksi oleh layar IPS besutan Sharp ini terasa hidup, enak ditatap dengan sudut pandang yang luas. Tingkat keterangan layar pun baik, warna putih terlihat natural dan tidak kekuningan.

Xiaomi Redmi 2 Prime - Layar yang baik

Xiaomi Redmi 2 Prime - sudut pandang layar luas


Kamera Xiaomi Redmi 2 Prime

Hasil pengambilan gambar oleh kamera Xiaomi Redmi 2 Prime yang memiliki resolusi sebesar 8 Megapixels ini dapat dikatakan baik. Fokus dan pengambilan gambar dapat dilakukan dengan cepat. Warna-warna objek foto pun terasa keluar semua. Bahkan pada kondisi pencahayaan kurang pun, hasilnya terang. Namun pada beberapa gamba yang saya ambil, nampak detailnya tidak halus, cenderung bergerigi malah pada beberapa tepian objek. Satu yang sangat saya rasakan, hasil foto Xiaomi Redmi 2 Prime ini sepertinya memang diproses sedemikian rupa agar menghasilkan gambar yang terang dengan warna yang vivid.

Xiaomi Redmi 2 Prime - klik untuk perbesar, dan akan tampak tulisan KIS yang bergerigi

Xiaomi Redmi 2 Prime - hasil kamera, ini hape apa ya? tunggu review selanjutnya!


Hasil kameranya selengkapnya dapat dilihat di postingan ini ya supaya tidak memenuhi space artikel ini.

Fitur, Performa, dan Hasil Benchmark Xiaomi Redmi 2 Prime


Fitur dual-sim pada Xiaomi Redmi 2 Prime sangat mudah digunakan. Kita dapat menukar kartu sim mana yang digunakan untuk mengakses jaringan internet melalui sebuah menu saja, tanpa mengganti posisi kartu pada slot-nya. Pilihan kartu default yang akan dipakai melakukan panggilan juga dapat diatur pada menu ini.

Baterai Xiaomi Redmi 2 Prime ini pun cukup dapat diandalkan. Dalam kondisi terhubung terus ke jaringan Wi-Fi hotel, baterainya sanggup bertahan selama satu setengah hari alias 36 jam dalam pemakaian saya. Dalam kondisi normal, dengan Wi-Fi dan sisanya menggunakan jaringan seluler 4G, baterainya dapat bertahan sekitar 16 jam.

Xiaomi Redmi 2 Prime - penggunaan baterai dengan koneksi Wi-Fi

Xiaomi Redmi 2 Prime - Screen on Time, dengan koneksi Wi-Fi

Xiaomi Redmi 2 Prime - Cell Standby dengan koneksi Wi-Fi

Xiaomi Redmi 2 Prime - penggunaan baterai dengan koneksi Wi-Fi dan Seluler
Xiaomi Redmi 2 Prime - Screen on Time dengan koneksi Wi-Fi dan Seluler

Patut diingat bahwa kapasitas baterai Xiaomi Redmi 2 Prime ini hanyalah 2.200 mAh. Kelebihan lainnya adalah baterainya dapat dilepas pasang dengan mudah, satu hal yang semakin jarang ditemui pada smartphone yang dijual di pasaran belakangan ini. Saat saya gunakan sih, belum pernah ditemukan panas berlebih saat digunakan berinternet ria. Oh ya, Xiaomi Redmi 2 Prime ini tidak saya install games barang sebiji pun (kalo games itu berbiji apa berbuah sih? Serius, nanya :D). Kenapa tidak di-install games? Karena pada saat melakukan proses benchmarking menggunakan Antutu Benchmark, saat simulasi 3D Graphic-nya, sangat kentara terlihat adanya lag dan patah-patah alias stutter.

Xiaomi Redmi 2 Prime - hasil perbandingan Antutu Benchmark

Xiaomi Redmi 2 Prime - skor Antutu Benchmark


Pada saat menjalankan Antutu, kita tidak akan diminta untuk meng-install Antutu Benchmark 64-bit. Ternyata meskipun sudah menggunakan processor Qualcomm Snapdragon 410 yang memiliki arsitektur 64-bit, penggunaan OS yang masih berbasis Kitkat yang berjalan pada arsitektur 32-bit nampaknya menjadi penyebab belum optimalnya kinerja processor dari smartphone ini.


Sementara hasil penelusuran informasi perangkat keras menggunakan aplikasi CPU-Z menampakkan hasil seperti di bawah ini.





Satu hal yang cukup mengejutkan dari hasil menggunakan aplikasi Sensor Box for Android, ternyata sensor yang dipersenjatakan ke dalam Xiaomi Redmi 2 Prime ini cukup lengkap. Orientation Sensor dan Gyroscope hadir pada smartphone ini.

Xiaomi Redmi 2 Prime - sensor diuji dengan Sensor Box for Android


Kualitas suara yang dihasilkan oleh Xiaomi Redmi 2 Prime cukup bagus namun tidak istimewa. Saya menyoroti posisi speaker yang berada pada bagian belakang, dekat dengan lensa kamera. Pada saat smartphone ini kita letakkan di meja, maka suara akan sedikit terpendam, meskipun sebetulnya speaker-nya tidak tertutupi sepenuhnya karena bentuk kamera yang menonjol akan memberi celah ruang pada saat diletakkan pada bidang datar seperti meja. Namun, jika diletakkan pada benda yang tidak datar dan empuk seperti kursi atau kasur, bisa dipastikan lubang speaker akan terbenam sempurna, dan suara yang dihasilkan pun terpendam.

Update Xiaomi Redmi 2 Prime ke MIUI 7




Senangnya hati ini karena dalam beberapa hari sejak menggunakan Xiaomi Redmi 2 Prime, Xiaomi meluncurkan update MIUI versi 7 untuk smartphone ini. Namun apa daya, rupanya meskipun versi MIUI-nya sudah naik, rupanya versi OS Android-nya masih Kitkat 4.4.4. Satu hal yang cukup membingungkan dari Xiaomi, ternyata MIUI versi 7 hadir dengan base OS yang berbeda-beda untuk beberapa perangkat. Ada MIUI 7 yang berdasarkan Android Lollipop, namun ada juga yang masih berdasarkan Android Kitkat. Mengingat versi Android paling mutakhir sekarang adalah Android 6.0 Marshmallow, maka update MIUI yang masih menggunakan Kitkat dirasa cukup ketinggalan jadinya.

Xiaomi Redmi 2 Prime, Kesimpulan


Kalo boleh sedikit gaya, pakai Bahasa Inggris ha.. ha.. ha.. Saya cuma mau bilang bahwa Xiaomi Redmi 2 Prime is a great and valuable phone, but just not for gaming though. Terserah Anda mau ikut pakai atau tidak ya, cuma supaya lebih membantu Anda menyimpulkan, akan saya bagi kesimpulan saya ke dalam kelebihan dan kekurangan dari Xiaomi Redmi 2 Prime ini saja.

Kelebihan Xiaomi Redmi 2 Prime


  • Ukuran compact, ringkas, nyaman dalam genggaman.
  • Kamera yang bagus, terang dan vivid.
  • Baterai yang dapat dilepas.
  • Slot micro-SD yang mandiri, tidak berebut dengan slot sim-card.
  • Dual-sim 4G, cukup menggunakan menu untuk mengalihkan sim mana yang berhak mengakses jaringan 4G.
  • Layar terang dan lembut dalam pandangan.
  • Kustomisasi MIUI terbaru sudah jauh lebih baik

Kekurangan Xiaomi Redmi 2 Prime


  • MIUI yang dibawa masih berdasarkan OS Android Kitkat 4.4.4
  • Belum ada NFC
  • Kapasitas baterai cukup kecil
  • Posisi speaker ada di belakang
  • Hasil kamera kadang bergerigi pada tepian, resolusi maksimal hanya 8 Megapixels
  • Tombol kapasitif tidak dapat menyala

Alhamdulillah, akhirnya selesai juga tulisan yang tertunda sekian lama ini. Maklum mengumpulkan mood kembali setelah ditinggal kawin Gista Putri business trip yang melelahkan ternyata cukup membutuhkan semangat ekstra, he.. he.. Semoga tulisan saya ini membantu memberikan informasi atau setidaknya hiburan cuci mata bagi Anda yang gemar gonta ganti hape. Thanks!

Comments

  1. Gan mau tanya , saya habis beli xiaomi redmi 2 prime tapi setelah masuk play store muncul tulisan report miui , itu kenapa ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. versi MIUI-nya boleh lihat?
      Biasanya masalah gini solve dengan factory reset :D

      Delete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Mas, hp redmi 2 prime sy stlh diperbaharui ke miui 7.2.1.0, jadi tdk bs uninstall atau menghapus aplikasi unduhan, saat uninstall hp selalu restart dan aplikasi yg ingin dihapus masih tetap ada. Mohon solusi nya. Trims.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hmmm koq aneh ya, saya belum pernah mengalami yg seperti ini. Semoga ada pembaca lain yg bisa membantu ya Mas Hery :) mohon maaf tidak membantu

      Delete
    2. itu krn androidny lollipop gan... cb lgsg ke marshmallow aja

      Delete
  4. Mas,nanya lagi nih. Bagaimana ya cara untuk mengembalikan redmi 2 prime dari miui 7.2.1.0, ke versi standar.
    Terima kasih..

    ReplyDelete
  5. Mang Hilmy.. ieu saya opick.. wkwkw

    Mau tanya, HP xiomi redmi 2 saya on tapi layar ga idup kenapa ya mang? gegaranya dicolok ke PC tiba2 ga bisa idup deh tuh layar.. mohon pencerahannya ya Mang... hatur nuhun

    ReplyDelete
    Replies
    1. segera sambangi toko hape terdekat kang. balanjakeun THR-na :D

      Delete
  6. Punya saya xiaomi redmi 2 prime juga bang hilmy
    Allhamdulillah udah saya update ke os lolipop pake miui v8 ,
    Ajiib, smots, fast, cool , and safety
    Makasih

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts