Review Samsung Galaxy J3 Pro

review samsung galaxy j3 pro indonesia


Sudah lumrah rasanya jika kita mendapati spesifikasi serba tanggung pada produk smartphone Samsung di harga menengah. Ambil contoh Galaxy A3 2016 dengan RAM 1,5 GB di harga tiga juta Rupiah. Dan kalau kita turun ke deretan Samsung Galaxy dengan harga maksimal dua juta Rupiah, kalau tak layarnya masih berjenis TFT, biasanya RAM-nya hanya 1 GB dengan ROM 8 GB saja.

Rasanya masih too good to be true kalau bisa dapat ponsel Samsung dengan spesifikasi lumayan pada harga yang terjangkau. Mungkin karena di Indonesia, dengan pola penjualan seperti itupun ya buktinya Samsung masih laku banget. Coba saja datang ke service center produk ponsel Samsung, antriannya sudah seperti di bank-bank besar. Pertanda bahwa pemakainya memang banyak (atau yang rusak banyak?)

Lalu kemudian saya temukan smartphone Samsung dengan layar Super AMOLED, ada NFC, layar HD 720p, RAM 2 GB, dan ROM 16 GB dijual pada harga 1,4 juta Rupiah saja. Apakah Samsung sudah berubah? Jawabnya tidak, karena Samsung Galaxy J3 Pro ini bergaransi distributor, dengan tulisan pada kemasan serta kelengkapan penjualan yang khas dengan produk smartphone untuk pasar Tiongkok.

Nampaknya Samsung menyediakan produk khusus untuk bertarung di pasar smartphone Tiongkok yang penuh dengan gempuran dari produsen lokal yang tentu saja mampu menawarkan harga rendah dengan fitur dan spesifikasi yang bersaing.

Karena penasaran, saya pun memberanikan diri membeli sebuah Samsung Galaxy J3 Pro berwarna gold. Varian warna ini memiliki bagian depan berwarna putih. Saat itu belum tersedia varian warna silver yang bagian depannya berwarna hitam dan nampak lebih macho.


Unboxing Samsung Galaxy J3 Pro

Akhirnya barangnya datang, sebetulnya ini sudah saya unbox lebih dari sebulan lalu. Hanya baru sempat saya coba belakangan ini, karena saya harus mendahulukan produk-produk yang diberi atau dipinjamkan kepada saya. Langsung saja lihat prosesi unboxing-nya pada video berikut ini ya:


review samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesia


Hands-on Samsung Galaxy J3 Pro

Citarasa desain khas Samsung benar-benar sangat terlihat pada Galaxy J3 Pro ini. Build quality-nya cukup baik meski semua bagiannya terbuat dari plastik. Pola cakram pada backcover terlihat elegan dan saya menyukainya.

review samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesia

Sedikit lengkungan pada frame pinggirnya cukup membantu agar ponsel ini dapat nyaman digenggam meskipun sisi belakangnya lurus selurus-lurusnya.

review samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesia

Samsung memisahkan penempatan tombol power di sisi kanan dan volume rocker sisi kiri. Sementara lubang speaker kecil berada di sebelah kanan lensa kameranya yang cukup menonjol. Di sisi kiri kamera terdapat LED flash tunggal.

Dua buah tombol kapasitif hadir di bawah layar tanpa dilengkapi backlight. Tombol home fisik masih hadir di tengah, saya pastikan tidak ada fingerprint scanner di sana. Satu lagi yang absen, tak lain dan tak bukan tentunya sang LED notifikasi. Tipikal Samsung banget lah pokoknya.

review samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesia

Border hitam cukup tebal mengelilingi layar Super AMOLED berdimensi lima inci ini. Anda yang tak tahan dengan border ini, sebaiknya melirik yang varian warna silver saja, bagian depannya berwarna hitam koq, jadi takkan ada masalah dengan border. Layarnya sendiri beresolusi HD 720p yang tentunya menghasilkan kerapatan yang cukup.

Ini adalah pengalaman pertama saya menyaksikan layar Super AMOLED pada ponsel Samsung kelas menengah ke bawah. Rasanya koq tak secemerlang layar Super AMOLED yang pernah saya gunakan ya, pada ZTE Axon Mini misalnya. Agak sedikit pucat rasanya. Namun, saat dibandingkan dengan layar IPS sih masih bisa terlihat jelas perbedaannya.

Backcover dari Galaxy J3 Pro ini dapat dibuka, dan bagusnya lagi baterainya yang berkapasitas 2.600 mAh ini dapat dilepas. Oh ya, ponsel ini sudah memiliki NFC, ada tulisan tentang hal ini pada baterainya juga. Dua buah slot kartu micro-sim hadir di sini, dan Anda hanya bisa mengaksesnya setelah membuka baterai terlebih dahulu. Untungnya slot micro-SD yang ditumpuk di atas slot sim pertama masih bisa dilepas pasang dengan kondisi baterai terpasang, jadi hot-swappable lah.

review samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesia


Samsung Galaxy J3 Pro dalam Penggunaan Sehari-hari

Mengusung spesifikasi yang cukup lawas, saya tak berharap banyak pada smartphone ini. Sebagai informasi, processor Snapdragon 410 ini sebetulnya performanya saya nilai cukup baik saat saya gunakan pada Xiaomi Redmi 2 Prime, tetapi itu terjadi dua tahun lalu. Samsung sendiri pernah menggunakan processor tersebut pada seri Galaxy A3 dan A5 tahun 2015.

review samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesiareview samsung galaxy j3 pro indonesia


Terlebih saya baru saja mencoba smartphone lain dengan performa yang cukup tinggi, sehingga terasa sekali penurunan performanya saat berpindah ke Galaxy J3 Pro ini. Tidak lemot-lemot banget koq, cuma cukup terasa ada jeda saat membuka aplikasi baru, kalau scrolling, pindah layar, dan lainnya dalam satu aplikasi yang sama mah cukup gegas.

Skor Antutu Benchmark dari Samsung Galaxy J3 Pro ini rasanya sangat mewakili performanya deh.

review samsung galaxy j3 pro indonesia

Skor Antutu Benchmark Samsung Galaxy J3 Pro

Diajak bermain game dengan grafis 2D maupun 3D, Samsung Galaxy J3 Pro masih mampu menjalankannya dengan baik. Memang bukan game yang sangat berat sih yang suka saya mainkan, tapi saya pikir kalau memainkan game balapan 3D dengan detail yang banyak seperti Micro Machines tanpa lag, itu sudah cukup sekali.

Anda yang menganggap diri sebagai gamer berat mungkin tak terlalu cocok dengan ponsel ini, terlebih jika menyimak kelengkapan sensornya. Eh maksud saya, ketidaklengkapan sensornya deh, hehehe.

review samsung galaxy j3 pro indonesia

Dengan baterai yang hanya berkapasitas 2.600 mAh, penggunaan processor yang tak terlalu gahar ini ternyata membawa efek baik. Baterainya bisa bertahan melebihi 24 jam lho, dan ini dengan pemakaian yang cukup intens, termasuk banyak gaming karena pas saya uji memang sedang long weekend, hehe. FYI saja, Screen-on Time-nya menembus 4 jam, yang untuk ukuran pemakaian ala saya mah sudah tergolong lama lho itu.

review samsung galaxy j3 pro indonesiareview samsung galaxy j3 pro indonesia

review samsung galaxy j3 pro indonesiareview samsung galaxy j3 pro indonesia

Beralih ke sisi software, Samsung Galaxy J3 Pro yang saya coba ini masih menggunakan OS Android Lollipop 5.1.1. Dan saya tak dapat menemukan menu system update sama sekali. Pada video unboxing-nya, banyak yang membahas ada dua seri untuk J3 Pro ini, yaitu J3110 dan J3119 yang memiliki perbedaan. Ada yang bilang beda processor, ada yang bilang beda resolusi layar, dan ada juga yang mengatakan soal perbedaan OS-nya. Katanya ada yang kalau di-reset factory bisa menghilangkan IMEI segala.

Saya tak mau ambil pusing soal itu, yang pasti mah yang saya coba ini serinya J3119, processor-nya Qualcomm Snapdragon 410, resolusi layarnya HD 720p, dan OS-nya masih Lollipop tanpa ada menu system update. Saat saya coba lakukan factory reset, yang kembali ke awal hanya pengaturan-nya saja, account dan aplikasi-aplikasi yang sudah saya install tak jua hilang, sehingga harus saya hapus satu persatu. Setidaknya IMEI aman, tidak hilang, dan kedua simcard masih dapat terbaca dengan baik.

UI dari Samsung Galaxy J3 Pro ini nampaknya masih menggunakan TouchWiz UI, tetapi dengan sedikit perubahan untuk menyesuaikan dengan pasar Tiongkok sana, buktinya homescreen-nya tidak mempunyai application drawer, ha.. ha..


Kamera Samsung Galaxy J3 Pro

Secara umum, kamera dari Samsung Galaxy J3 Pro ini cukup baik. Baiknya sebatas usable saja, yang mana sangat wajar jika mengingat level harganya, apalagi ini Samsung lho, dapat RAM 2 GB saja sudah untung, pake banget, hehehe.

Kameranya setara lah dengan ponsel lain di rentang harga yang sama hingga yang mencapai harga dua jutaan. Yang artinya, dapat diandalkan pada kondisi cukup cahaya, tetapi bisa dipastikan kemunculan berbagai kekurangan pada saat mulai gelap. Noise lah, susah fokus lah, hingga saturasi warna yang berantakan harus siap Anda terima jika mengambil foto dalam kondisi lowlight.

Fiturnya sendiri cukup banyak, termasuk wide selfie dan mode pro. Namun, jangan terjebak ya, hehehe. Wide selfie di sini bukan karena lensanya yang mampu mengambil gambar dengan sudut yang sangat lebar, melainkan dengan cara memutar ponsel layaknya saat mengambil foto panorama. Sementara mode pro-nya hanya bisa mengatur ISO dan White Balance saja.

Resolusi kamera utamanya 8 Megapixels saja, sementara kamera depannya sudah 5 Megapixels. Saya beritahu ya, jarak fokus terdekatnya tidak bisa begitu dekat, jadi akan sangat sulit mengambil foto makro.

Saya agak banyak unggahkan fotonya, biar Anda mantap menilai kualitas kamera dari Samsung Galaxy J3 Pro ini. Pastinya semua gambar tidak melalui proses editing selain resize.


Apa Kata Aa tentang Samsung Galaxy J3 Pro

Begitu mendapati produk ini dengan harga 1,4 jutaan saja dan bergaransi distributor, saya langsung berpikir, wah Xiaomi punya saingan dong, hehehe.

Ya, pada range harga yang dikuasai oleh Xiaomi bergaransi distributor ini, Samsung Galaxy J3 Pro bisa menyeruak menjadi kuda hitam. Sama-sama garansi tak resmi dan harganya terjangkau, kenapa tak sekalian ambil Samsung?

Smartphone ini akan cocok buat yang keukeuh menjaga gengsi yang dimiliki, namun kocek tak mendukung sang gengsi. Jadinya kan, tetep bisa jaga gengsi, pakai hape Samsung asli, tapi tertolong berkat harganya yang lebih mirip Xiaomi, ha.. ha..

Kecuali Anda harus pakai brand Samsung untuk memperpanjang masa keanggotaan di geng sosialita Anda, saya tak mau dan tak bisa merekomendasikan ponsel ini meskipun price-to-value comparison-nya terbilang baik.

Sama-sama tanpa fingerprint scanner, spesifikasi sudah agak ketinggalan, layar lima inci dengan resolusi HD di harga segitu mah sudah bisa didapat koq di produk bergaransi resmi. Coba saja cek Hisense Pureshot atau Zenfone Go ZB500KL.

Sekian.


Comments

  1. kalo yg samsung garansi resmi & distributor perbedaan harganya biasanya berapa ya??

    ReplyDelete
  2. wah serius mas itu harga sekitar april cm 1,4jt aja? skrg desember udah 2,5jt Apa ada beda sesuatunya ya?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts