Review Vivo V5 Plus ala Aa Gogon



Review kali ini akan cukup singkat. Utamanya karena saya harus segera menjual kembali ponsel ini, setelah tak jadi digunakan istri saya yang lebih memilih Samsung Galaxy C7.

Ya, Vivo V5 Plus dan Samsung Galaxy C7 sama-sama menggunakan Qualcomm Snapdragon 625, RAM 4 GB dan Internal Memory 64 GB. Bahkan, sebetulnya Vivo V5 Plus memiliki kelebihan selain garansinya yang resmi, yaitu kamera depannya yang ada dua dan resolusinya besar serta dapat menghasilkan selfie yang bokeh. Namun, entah kenapa istri saya seakan enggan menyentuhnya, hahaha.



Ya sudah, akhirnya review ini dibuat berdasarkan pengalaman saya, bukan istri saya.

Highlight pertama pada ponsel ini kita mulai dari sisi-sisi kekurangannya dulu ya. Walaupun Vivo V5 Plus sanggup bertahan selama 24 jam dengan penggunaan moderat, di mana kebanyakan saya membuka social media, browsing dan sesekali saja bermain game, rasanya ini adalah ponsel dengan Snapdragon 625 terboros yang pernah saya gunakan. Iya, hanya 24 jam untuk menghabiskan baterai berkapasitas 3.000 mAh tergolong boros untuk processor ini, walau untuk ukuran umum bisa tergolong awet ya.

Buktinya, di Nubia M2 dan Nubia Z11 Mini S, dengan baterai yang kurang lebih sama kapasitasnya, Snapdragon 625 mampu mentenagainya menembus 48 jam.

Kedua adalah backcovernya yang terasa kurang solid. Entah karena bobotnya yang cukup ringan atau bagaimana, rasanya Vivo V5 Plus ini tergolong kurang mantap bila dibandingkan dengan smartphone berbahan metal lainnya. Lagi-lagi Nubia M2 terasa lebih kokoh. Kalau dibandingkan sama Nubia Z11 Mini S yang desainnya mirip-mirip mah, maaf saja, jauh bedanya. Feels Nubia Z11 Mini S terasa lembut sekali walau berbahan logam.

Ketiga, Vivo ini brand global yang bahkan sudah teken kontrak untuk jadi sponsor Piala Dunia di Russia nanti. Tapi koq masih mirip-mirip brang lain ya produknya. Maksud saya, tengok garis antena di backcover Vivo V5 Plus ini. Lalu tengok tema dari Funtouch OS yang secara default terpasang ketika pertama kali ponsel ini dinyalakan. Tak perlu saya sebut kan mirip brand mana?

Keempat lebih ke harga saja, Vivo mematok harga ponsel ini resminya di harga 5,5 juta Rupiah. Memang strategi jualannya sama dengan saudara tuanya, Oppo. Senengnya ngasih cuan banyak ke toko sama promotor, biar pada rajin jualan yah. Tapi untunglah, banyak pedagang online yang masih berpihak kepada konsumen, sehingga kita bisa mendapatkannya secara online dengan harga satu juta lebih murah. SATU JUTA!

Nah, dengan harga 4,5 jutaan, bahkan bisa lebih murah lagi jika Anda pandai-pandai memanfaatkan diskon dari e-commerce lokal, Vivo V5 Plus sudah lebih worth the money rasanya. Di harga segini, jadinya head-to-head-nya dengan Nubia M2 langsung!

Masih kemahalan? Ah ngga. Serius, harga 4 jutaan sangat pantas buat Vivo V5 ini. Karena sebetulnya memang ponsel ini adalah produk berkualitas, terlepas dari highlight negatif yang sengaja saya sajikan di awal tadi.



Kameranya bagus hasilnya. Baik depan maupun belakang. Tak percaya? Lihat saja langsung pada hasil foto yang saya tampilkan ini ya!





bokeh bingits kan?















Selain kamera yang sekarang menjadi selling point Vivo, untunglah sisi audio yang dari dulu jadi kelebihan brand yang satu ini tetap dipertahankan. Ya, suara yang dihasilkan Vivo V5 Plus melalui loudspeaker yang berada di sisi bawahnya ini kualitasnya prima. Saya jadi ingat dulu alasan betah pakai Vivo V3 salah satunya ya karena audionya ini.

Kemudian Funtouch OS sendiri, meskipun sangat mirip dengan iOS, tapi sebetulnya sangat nyaman digunakan. Smooth secara performa, dan kaya akan fitur. Termasuk toggles yang dihadirkan dengan menyapu layar dari bawah ke atas adalah sebuah kelebihan menurut saya. Karena posisinya tak jauh dari jempol ketika kita memegang bagian bawah ponsel ini secara natural.

Satu highlight positif terakhir saya berikan pada fingerprint scanner yang berada pada tombol home Vivo V5 Plus. Ya, scanner ini sangat akurat dan cepat dalam memindai sidik jari dan membuka kunci layar ponsel ini. Nyaris tak pernah gagal, dan tak terasa saking cepatnya, juga mudah digunakan karena cukup disentuh, tak perlu ditekan.

Kesimpulan saya, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Vivo V5 Plus akan disukai oleh wanita, terutama yang doyan selfie. Pria pun bisa saja cocok menggunakannya, apalagi varian matte black-nya sudah mulai dijual sekarang. Namun jika Anda tak terlalu mengindahkan kamera depan, maka alternatifnya ada pada Nubia M2. Silakan ditengok review-nya yang sudah saya buat lebih dulu.

Satu syarat agar Vivo V5 Plus ini gak overprice, Anda harus membelinya secara online. Karena kalau beli di toko atau gerai offline, dijamin takkan dapat harga yang saya sebutkan tadi.

Oke segitu saja ulasannya, terima kasih ya!

Comments

Popular Posts