Review Elephone P8 Mini Indonesia - Calon Hape Sejuta Umat!



Jika ada ponsel Tiongkok yang membawa paket komplit, menurut saya Elephone P8 Mini adalah salah satunya.

Highlight positif saya berikan untuk ponsel ini dalam berbagai aspek. Mau tahu apa dan kenapa saya bahkan melabeli Elephone P8 Mini ini sebagai ponsel yang seharusnya jadi ponsel sejuta umat berikutnya? Tonton terus sampai habis ya!

Saya adalah orang yang percaya dengan cinta pada pandangan pertama kalau soal smartphone. Artinya buat saya, looks atau desain sebuah ponsel itu penting, pake banget malah.

Dan saya pikir semuanya akan setuju jika saya bilang Elephone P8 Mini adalah sebuah ponsel yang atraktif. Terlebih yang saya pakai memiliki warna backcover merah menyala, sampai-sampai salah seorang kawan menyangka saya habis beli iPhone 7 RED. Haha.



Material backcover ini pun solid terasa. Dengan penempatan fingerprint scanner di belakang juga, sisi depan Elephone P8 Mini otomatis hanya dipergunakan untuk layar yang hitam pekat, dengan tombol kapasitif berikon khas Elephone yang memang agak disayangkan hadir tanpa backlight.

Jangan nyalakan layar ponsel ini. Koq jangan? Maksud saya, jangan kalau ngga mau tambah jatuh cinta. Dengan dimensi layar 5 inci saja, layar Elephone P8 Mini ini punya resolusi Full HD, kebayang dong gimana tajemnya? Belum cukup sama tajem doang, Elephone memberi panel layar IPS yang menurut saya ndangdut, alias vibrant, asli kece!

Dan tahukah Anda? Kalau harga ponsel ini dalam tanda kutip hanya $138 saja? Sayang memang nggak dijual di Indonesia, dan sayang juga terakhir saya lihat di GearBest.com sudah diskontinyu, ngga tau deh sekarang ada stoknya lagi atau ngga, cek aja link di deksripsi video ini buat cari tau ya!

Sekenan saya jangan diharepin ya, udah laku euy. Lho koq hape bagus dijual lagi? Ya gimana, sayanya kedatengan Huawei Nove 2 sih, hahaha.

Okay, bahasan desain habis di sini.

Lanjut ke spesifikasi dan performa ya. Dengan harga yang kalau diRupiahkan masih di bawah 2 juta, Elephone P8 Mini sudah membawa spesifikasi cukup mentereng, walau memang processornya pakai Mediatek MT6750. Skor Antutunya sih 40rebuan doang, tapi performanya lancar, dan baterainya yang cukup kecil di 2.650 mAh, mampu dibawanya menembus satu hari satu malam, cukup lah buat pemakaian casual mah.

RAM-nya gede lho, 4GB. Ditambah storage-nya yang sudah 64 GB, ngga salah kalau di video unboxing-nya saya bilang menang banyak. Angka-angkanya gede-gede. Kamera depannya apalagi, 20 Megapixels. Kamera belakangnya ada dua, 13 dan 2 Megapixels.

Kualitas kameranya gimana? Nah, ini rada mengandung gimmick euy. Pokoknya gini, anggap saja kamera belakangnya cuma ada 1 ya. Karena efek bokeh yang dihasilkan sama sekali ga keren, dan bisa dibikin pake aplikasi biasa, tanpa perlu bantuan hardware kamera tambahan. Performa kameranya dalam mengambil gambar sih oke, cepet dan lancar, sementara hasilnya memiliki warna yang tak terlalu vivid. Tajam di cahaya cukup, tak demikian dengan gambar yang dihasilkan di kondisi lowlights, di mana noise sudah antri untuk hadir.

Kamera depannya justru memiliki hasil yang lebih aduhai di segala kondisi. Saya cukup heran kenapa Elephone tak menggembor-gemborkan ponsel ini sebagai hape selfie ya. Serius, saya lebih suka hasil kamera depannya daripada kamera belakang. Sebuah LED Flash di sisi depan juga didedikasikan buat kebutuhan selfie.

Seperti biasa, nilai sendiri langsung dari hasil-hasil jepretannya di video review berikut ini ya!



Tadinya saya berpikir hendak menyimpan Elephone P8 Mini untuk device utama saya selagi saya bergonta-ganti hape untuk diulas. Ponsel ini punya banyak kriteria yang membuat saya cocok dengannya, di antaranya adalah:


  • Dimensinya compact, layar-nya hanya 5 inci, dan enak dipandang.
  • RAM dan memorinya cukup banget buat saya.
  • Port audio ada di sisi bawah.
  • Kamera yang usable, bahkan kamera depannya malah keren banget.
  • Fingerprint yang akurat dan responsif.
  • Baterai yang bisa bertahan seharian walaupun kapasitasnya kecil.
  • Dan semua itu didapatkan dari ponsel seharga $138 saja, yang mana kalaupun saya jual, uang hasil penjualannya tak akan cukup untuk membeli ponsel lain yang setara dengan ini.


Tapi rencana tinggal rencana, gegara ada idaman lain yang hadir, Elephone P8 Mini ini pun saya lego, hahaha.

Padahal serius, seandainya ponsel ini dijual secara resmi di berbagai belahan dunia, seharusnya bisa menjadi ponsel sejuta umat berikutnya. Apalagi pilihan warna-nya kece, selain merah yang saya pakai di video ini, ada juga warna biru, dan hitam.

Makanya di video Gadget Awards di channel Best Indo Tech pun saya memilih ponsel ini untuk kategori price to performance.

Koq ga ada kekurangannya? Ga berimbang nih review-nya. Haha, bodo amat. Karena selain ketidakhadiran backlight pada tombol kapasitif, dan juga absennya LED notifikasi, saya ngga punya komplain apa-apa lagi soal hape ini. Semoga yang mupeng abis liat video ini masih bisa memiliki kesempatan untuk meminang ponsel ini ya. Karena bisa jadi produk ini habis stoknya karena memang peminatnya banyak.

That's all from me, dari Kota Cimahi Aa Gogon pamit, wassalam!


Comments

Popular Posts