Review Xiaomi Redmi 5 Indonesia, Nah Gini Kan ENAK



Pada 14 Februari 2018 lalu, Xiaomi resmi merilis seri Redmi generasi kelima di Indonesia. Tentunya berikut varian dan harganya masing-masing.

Nah, kalau sudah keluar harga begini kan jadinya enak.

Enak buat bikin review-nya, dan enak juga buat bilang... MENDING XIAOMI! :D



Nah, yang saya bahas kali ini adalah Xiaomi Redmi 5 varian RAM 3 GB dan Storage 32 GB yang dibandrol seharga Rp1.899.000. Ngga jauh dari perkiraan saya sih, di mana saya yakin Redmi 5 ini diperuntukkan untuk menggantikan varian Redmi 4x.

Highlight utama dari ponsel ini tentu saja ada pada layar dengan rasio 18:9-nya, yang walau hanya beresolusi HD+ saja, tapi menurut saya masuk kategori layar terkinclong pada hape sejutaan seperti ini. Reproduksi warnanya baik, dan kerapatannya masih sangat cukup mengingat dimensi layarnya adalah 5,7 inci dengan rasio memanjang.

Sudah itu saja?

Sebetulnya masih ada. Penggunaan processor Snapdragon 450 pada hape yang harganya ga sampai 2-jutaan, adalah prestasi lainnya dari Xiaomi yang konon sebagian sahamnya memang dimiliki oleh Qualcomm.

Processor ini sama dengan yang digunakan pada Vivo V7 dan Vivo V7+ yang harganya dua kali lipat dari Redmi 5. Dan dari sejak memegang kedua ponsel Vivo itupun, saya sudah meyakini bahwa ini adalah processor yang akan menjadi masa depan Qualcomm di segmen middle to entry level. Karakternya sangat mirip dengan Snapdragon 625, di mana fabrikasinya sama-sama 14nm, hemat daya dan tak gampang panas, hanya beda di clockspeed-nya saja yang duturunkan sedikit.

Skor antutunya selisilh 10-ribuan lah antara Snapdragon 450 dan 625 ini.

Dan, dipadukan dengan MIUI yang memang terkenal hemat baterai, Redmi 5 ini mampu memanfaatkan baterai 3.300 mAh-nya untuk bertahan hingga 36 jam di saat banyak menggunakan wi-fi, dan sekitar 30 jam saat mengandalkan koneksi seluler. Screen-on Time-nya juga panjang-panjang lho untuk ukuran pemakaian ala saya.

Wajar lah ya kalo MIUI begini, soalnya MIUI melakukan diet notifikasi. Di mana aplikasi-aplikasi yang ingin selalu berjalan di background dan menerima notifikasi, harus dikunci terlebih dahulu.

Saat saya uji, Redmi 5 saya sudah menggunakan MIUI 9, dengan versi Android Nougat 7.1.2.

Ada lagi yang bagus dari Redmi 5? Jawabannya ada.

Audio. Saya cukup takjub dengan audio Redmi 5 di mana di luar kebiasaan ponsel seri Redmi yang biasanya suaranya biasa saja. Redmi 5 tergolong memiliki output suara yang baik, dengan power yang terasa, dan kontrol serta detail yang juga indah. Bukan loudspeaker terbaik memang, namun jauh di atas rata-rata untuk level harganya.

Kalau kamera bagaimana? Peningkatan yang saya notice adalah hasil video yang lebih stabil dari seri Redmi sebelumnya. Untuk digunakan mengambil foto juga cukup baik, walau masih terlhat sebagai hasil gambar kamera hape kelas 1-2 jutaan.

Untuk lowlights, manual mode yang tidak lengkap membuatnya kurang dapat diandalkan. Apalagi tanpa image stabilization, proses pengambilan gambar dalam kondisi ini harus lebih hati-hati agar hasilnya tak goyang atau blur. Maklum, dalam kondisi kurang cahaya, biasanya kan shutterspeed otomatis melambat agar cahaya masuk lebih banyak, jadinya goyang sedikit saja, hasilnya blur sangat kentara.

Overall ada perbaikan lah soal kameranya, namun jangan berharap hasilnya sekelas dengan hape high-end ya.

Lihat saja hasilnya langsung pada foto dan video berikut ini.



Saya takkan membahas detail soal UI dan UX dari ponsel ini ya, MIUI menurut saya ya gitu-gitu saja. Dan karena setahun ke belakang ini saya sudah mencoba berbagai macam ponsel Xiaomi, saya bisa menyimpulkan, MIUI ini adalah pisau bermata dua.

Kenapa begitu?

Di satu sisi, MIUI ini bagus karena experience-nya yang similar, di semua level harga ponsel Xiaomi. Jadi, buat yang baru mampu membeli ponsel 1-2 jutaan, jangan sedih, experience yang kamu dapatkan saat membeli Redmi 5 kurang lebih sama koq dengan Mi Mix 2, beda di waktu respon saja.

Nah di sisi lain, ini justru bikin sedih buat pengguna ponsel mahal Xiaomi, karena experience yang sama sebetulnya bisa didapat di harga yang jauh lebih murah.

Perbedaan utama paling ada pada material yang digunakan. Tapi Redmi 5 juga memiliki build quality yang baik koq.

Jadinya, saya setuju bahwa yang mending itu adalah produk-produk Xiaomi yang harganya terjangkau alias ekonomis saja ya.

Oh ya, soal desain, Redmi 5 bisa dibilang membosankan, alias gitu-gitu aja, kecuali layarnya. Tapi ini pun sangat-sangat bisa dimaklumi koq, cuan Xiaomi ga banyak dari jual gadget soalnya, dengan price-to-spec comparisan yang sangat baik, mungkin memang kita tak bisa berharap desainnya akan eksklusif juga kan.

Dan kalau dibandingkan dengan Redmi 5 Plus, patut diakui desain varian Plus-nya memang lebih cantik. Anda bisa melihat perbedaan keduanya pada video unboxing yang sudah tayang pada tahun lalu di channel saya ini ya.

Satu saingan datang dari Infinix yang merilis Hot S3 pada harga yang sama untuk varian RAM dan storage yang sama pula. Di atas kertas Hot S3 unggul pada sektor kamera dan kapasitas baterai, serta OS yang konon sudah Oreo. Namun masih menggunakan processor yang sudah tegolong jadul, yaitu Snapdragon 430 yang sudah digunakan Xiaomi sejak Redmi 3s lalu.

Mending mana? Saya belum bisa jawab karena Infinix HOT S3 pesanan saya belum datang. Nanti kita bahas di video review Hot S3 saja ya, jadi jangan lupa nyalakan lonceng notifikasi kamu agar tak ketinggalan nanti, dan juga agar uang 2 juta kamu digunakan membeli ponsel yang tepat buat kamu.

Tapi, jika hanya melihat pada apa yang ditawarkan oleh Xiaomi Redmi 5, dibandingkan dengan harganya, tanpa melihat kompetisi, saya akan dengan mudah merekomendasikan ponsel ini.

Tinggal, apakah ponsel ini bisa didapatkan dengan mudah dan dengan harga resminya? Semoga ya, jangan sampai kondisinya seperti Redmi 5A yang harus berebutan, dan seringkali ditemukan dijual kembali dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Ayo, PR Xiaomi Indonesia nih soal stok dan penjualan ini.

PR saya memberikan ulasan sudah selesai hehe, terima kasih ya sudah menyimak ulasan ini, dari Kota Cimahi, Aa Gogon pamit undur diri, wassalam!

Comments

Post a Comment

Popular Posts