Review Vivo V15, Kameranya Bisa Naik, Harganya Malah Turun



Setahun berlalu sejak Borobudur, Vivo memperkenalkan lagi smartphone terbaru mereka, yaitu Vivo V15.

Secara desain, ini merupakan sebuah penyegaran besar, dimulai dari layar yang semakin memenuhi sisi depan ponsel ini. Ya, Vivo V15 tak punya notch, kamera depannya hadir dengan mekanisme Pop-up yang merupakan hasil penyempurnaan fitur serupa pada Vivo NEX.



Ukuran layarnya kini 6,53 inch, dengan resolusi Full HD+ dan screen-to-body ratio 90.95%.

Sisi belakang juga nampak berbeda terutama pada peletakkan kameranya yang diberi aksen hitam tegas, serta jumlahnya yang ada 3 buah.



Finishing backcovernya dibuat glossy yang refleksinya seperti chrome ya. Yang saya coba ini warna Royal Blue dengan gradasi menuju hitam.



Kalau kamu jeli, logo Vivo baru lho. Hayoo, pada sadar gaaa?



Tak hanya looks, untuk software pun Vivo V15 sudah lebih segar dengan FunTouch OS versi baru dengan Android 9.0 Pie.

Hal yang saya sukai dari FunTouch OS berbasis Android Pie ini banyak sekali. Namun saya buatkan daftar yang paling bikin saya ngacungin jempol saja ya:

  1. Image Recognition, Jovi bisa mengenali konten foto di gallery kita. Semisal foto pepohonan di taman dikenali sebagai tanaman hias, hingga dicarikan harganya di toko online lokal lho. Kereeennn.
  2. Simple video editor. Di gallery, kita bisa menyunting video langsung. Fungsi-fungsi sederhana seperti trim, crop, filter, hingga playspeed bisa diterapkan.
  3. Kita juga bisa mengelompokkan semua foto di gallery menurut kategori yang otomatis dibuat, semisal landscape, objek, people, dll. Termasuk foto2 yg redundant alias mirip-mirip tapi berulang, bisa dideteksi. Jadi nanti bisa dipilih apa mau disimpan 1 lalu sisanya dihapus saja, supaya menghemat storage.


Bahas kamera, ini adalah keduakalinya hape yg saya pake, dipegang istri terus kalo lagi pergi makan di luar atau ngafe.. Yang pertama V11 Pro dulu, dan saya sih menganggapnya kameranya berarti bagus, karena kepake sama istri saya yang hobby foto-foto di tempat bagus heuheu.

Tapi memang kamera V15 ini instagrammable banget. Mode portraitnya bikin foto lebih dramatis, dan favorit saya tentu yang monochrome background. Pintar-pintar kasih jarak saja antara objek dengan latar ya, supaya pemisahan warna yang dijadikan greyscale bisa pas dan rapi.

Jangan lupa bahwa kamera belakang Vivo V15 ada 3, di mana selain kamera utamanya yg beresolusi 12 MP dengan effective pixels sebanyak 24 juta, ada juga kamera untuk depth effect, daaaan.. Wide lens!

Yes, wide lens ini useful banget untuk mengambil gambar di tempat sempit atau mengabadikan pemandangan, baik foto dan video.

Untuk selfie, ga usah ditanya lah, jagonya Vivo mah.

Yang beda kali ini lebih ke kameranya aja yg bisa pop-up, jadi layar bisa lebih full. Kadang kamera depannya ini bikin saya norak sendiri deh, bikin pengen dikencengin sound effect pas kameranya pop-up, biar orang pada mupeng, haha.

Resolusinya 32 MP, dan baiknya dilihat langsung saja pada deretan foto berikut ini. Ok!



Masuk ke bahasan dapur pacu, Vivo V15 menggunakan processor Octa-core 2,1 GHz, yaitu Helio P70 yang keduakalinya saya coba. Dan sejauh ini performanya selalu bisa diandalkan tanpa membuat khawatir baterai cepat habis.

Untuk gaming, saya bisa bermain PUBG pakai Helio P70 ini secara smooth dengan settingan grafis HD dan framerate High. Main enak, membidik juga ngga loncat-loncat, jadi enjoyable dan bikin sering pengen main.

Dengan sokongan RAM 6GB, saya tak perlu menutup aplikasi-aplikasi lain sebelum bermain. Lagipula GameCube dari Jovi akan mengatur semuanya supaya performa gaming optimal, dan gameplay takkan terganggu notifikasi ataupun panggilan masuk.

Di awal pemakaian, dengan gaming dan multitasking yang intens untuk berbagai social media, Vivo V15 bisa bertahan selama 29 jam. Dan setelah beberapa hari, daya tahan baterainya semakin membaik karena FunTouch OS mendeteksi aplikasi-aplikasi yang banyak menyedot baterai.

Pengisan daya pada Vivo V15 tergolong cepat, dari 10 ke 100% dapat dilakukan dalam waktu 1 jam 48 menit. Di mana selama 35 menit pertama kapasitas baterai bertambah 45%. Harusnya dikali dua jadi cuma 1 jam 10 menit ya, tapi jangan lupa setelah di atas 90% biasanya pengisian melambat demi alasan keamanan.

Jangan lupa kapasitas baterainya yang kini semakin besar di 4.000 mAh ya!

Dengan fitur fast charging begini, rasanya port-nya yang masih micro-USB tak jadi kendala ya. Karena baik di rumah maupun di tas, saya selalu sedia minimal 2 kabel, yang satu USB Type-C dan satu lagi micro-USB.

Untuk fingerprint, saya nilai akurat dan responsif ya. Bisa diandalkan. Walau memang Vivo V15 ini hadir tanpa fitur face unlock, biar Pop-up kameranya lebih awet sepertinya.

Yang jadi masukan dari saya adalah Vivo V15 ini akan lebih baik jika memiliki LED Notification. Memang sedikit tergantikan dengan adanya black screen glance, di mana layar akan menampilkan jam dan icon-icon notifikasi saat kita melambaikan tangan di atas layar yang mati.

Sisanya paling kamera belakangnya yang cukup menonjol, sehingga membuat saya selalu menggunakan case yang disertakan dalam paket penjualan. Untung backcover kecenya tetep kelihatan ya, walau ketebalannya jadi bertambah dalam genggaman.



Overall saya mendapatkan impresi yang baik dari Vivo V15 ini. Dan Anda yang punya budget di angka 4-jutaan bisa mempertimbangkan smartphone ini untuk dimiliki.

Demikian ulasan saya untuk Vivo V15 ini, dari kota Cimahi, Aa Gogon pamit undur diri, wassalam!

Comments

Post a Comment

Popular Posts