Review Penasaran Blackphone BP1 Indonesia, Kameranya Kece!
Dalam beberapa kali kesempatan terakhir membuka aplikasi si marketplace hijau, saya melihat adanya sebuah produk smartphone yang jika dilihat-lihat rasanya cukup berbeda dari yang lain. Yang unik seperti ini biasanya menggugah hati saya untuk iseng mencoba dan membuat ulasannya.
Adalah Blackphone BP1, smartphone dengan embel-embel anti sadap yang membuat saya penasaran kali ini. Apakah iya benar-benar anti sadap? Apakah sambungan telpon saya ke tukang nasi goreng di perempatan komplek bisa dirahasiakan, sehingga BIN tidak tahu kalau saya suka pete di nasi goreng saya?
Hmmm, daripada penasaran, akhirnya saya putuskan membelinya saja. Toh harganya saat ini banyak dijual di kisaran 800-900 ribuan Rupiah saja. Dua hari setelah pemesanan, paket pun saya terima. Saatnya unboxing!
Unboxing dan Hands-on Blackphone BP1
Blackphone BP1 dikemas dalam sebuah kotak yang terasa cukup mewah. Perlu diingat, bahwa smartphone ini tidak terlahir langsung dengan harga semurah saat ini ya. Perlu waktu lebih dari dua tahun sejak pertama kali ponsel ini dirilis, untuk bisa jadi semurah seperti sekarang ini.
Blackphone BP1 - kotak kemasan penjualan |
Blackphone BP1 - belakang kotak kemasan penjualan |
Blackphone BP1 - kelengkapan penjualan |
Jika melihat kelengkapan dalam kotak kemasannya pun, lagi-lagi Anda harus maklum, ini dulunya hape mahal. Tak heran jika sebuah headset dengan tipe in-ear tersedia dalam paket penjualannya. Satu yang tak biasa adalah kepala charger yang mirip dengan charger yang biasa ada pada paket penjualan kamera. Ujung colokannya diberi dua tipe, yang pertama dengan ujung berkaki tiga, dan satu lagi ujung berkaki dua yang lumrah digunakan di Indonesia dan Eropa alias EU Plug.
Blackphone BP1 - kepala charger unik, output 5v 1A |
Kesan pertama saya saat memegang Blackphone BP1 adalah smartphone ini memang memiliki garis desain yang sangat identik dengan masa perilisannya, alias sudah kurang kekinian. Saya yakin pada masanya, desainnya tergolong keren dan futuristik. Sebuah garis tegas di bawah layar menegaskan keindahan desainnya.
Blackphone BP1 - sisi depan |
Blackphone BP1 - sisi bawah |
Blackphone BP1 - sisi kiri |
Blackphone BP1 - sisi kanan |
Blackphone BP1 - sisi atas |
Bahannya sendiri full plastik, dan harus diakui bukan bahan plastik yang terasa premium seperti halnya HTC One X dulu. Bagian belakangnya memiliki sentuhan akhir kesat alias matte atau doff. Nyaman digenggam, nyaman pula disentuh kulit, tetapi rentan meninggalkan bekas sidik jari maupun minyak dan kotor.
Blackphone BP1 dalam Pemakaian Sehari-hari
Blackphone BP1 - backcover matte |
Kamera belakang Blackphone BP1 sedikit menonjol, menimbulkan sedikit kekhawatiran akan mudah tergores saat diletakkan pada bidang datar nan keras semisal meja. Logo Blackphone hadir menemani lubang loudspeaker yang ada di sisi bawah dari backcover ponsel ini.
Ukurannya yang ringkas, berkat dimensi layar Blackphone BP1 yang hanya 4,7 inci saja, membuatnya sangat nyaman digenggam. Saya jadi kangen dengan ponsel-ponsel Android berukuran mungil seperti ini. Ah, seandainya saja smartphone ini sudah dual-sim dan memiliki besaran RAM 2 GB saja, mungkin saya akan mempertimbangkannya sebagai daily driver saya.
Blackphone BP1 - backcover dapat dibuka |
Blackphone BP1 - di balik backcover |
Untungnya, ada satu trend lama yang masih dianut oleh smartphone ini, yaitu backcover yang dapat dibuka dan baterai yang dapat dilepas. Lanjut ke bagian di balik backcover Blackphone BP1, kita akan menemukan satu buah slot micro-sim dan satu slot lainnya untuk micro-SD. Baterainya sendiri cukup tipis, dengan kapasitas yang lumrah sekali pada masanya, 2.000 mAh saja.
Kamera Blackphone BP1 ditemani sebuah LED flash, saya pernah membaca sebuah ulasan yang memuji kualitas kameranya. Saya ujikan juga kamera ini pada bagian khusus di bawah ya. Jangan lewatkan deh, hasilnya cukup membuat saya tercengang lho!
Blackphone BP1 - loudspeaker |
Blackphone BP1 - kamera utama |
Sementara, loudspeaker yang ditempatkan di sisi belakang mempunyai ukuran yang cukup kecil, dan sangat-sangat kehilangan tenaganya apabila tertutup, oleh jempol misalnya. Output audio-nya sendiri cukup bagus dan jernih, tetapi saat digunakan dengan volume maksimal pun masih terasa kurang keras. Saya sempat mencobanya untuk memainkan beberapa lagu menggunakan music player stock Android dan aplikasi Youtube. Kondisi ini mungkin juga diakibatkan oleh ketiadaan equalizer ataupun sound enhancer untuk membantu meningkatkan performa audio-nya.
Blackphone BP1 - layar 4,7 inci beresolusi HD 720p |
Feels saat menyentuhkan jari untuk mengetikkan beberapa kalimat di layar dari Blackphone BP1 ini pun terasa nyaman. Walau begitu, saya tak dapat menyembunyikan perasaan bahwa bahan yang digunakan pada sisi depan dari smartphone ini tidaklah kokoh-kokoh amat. Bobotnya yang ringan juga kurang memberi kesan tangguh pada smartphone ini.
Pada bagian bawah layar terdapat tiga buah tombol kapasitif yang mempunyai backlight berwarna putih. Jika melihat ikon yang digunakan pada ketiga tombol ini, sangat terasa kejadulan dari Blackphone BP1 ini. Tak usah ditanya pula soal konfigurasi tombolnya, pasti jadul juga. Tombol paling kiri berfungsi sebagai menu, dan recent apps diakses dengan menekan dan menahan tombol home.
Dua buah pertanyaan yang biasa hadir mengiringi kelengkapan hardware adalah kehadiran LED notifikasi dan kemampuan membaca OTG storage. Tenang saja, keduanya hadir koq di Blackphone BP1 ini.
Blackphone BP1 - backlight pada tombol kapasitif |
Sejatinya, Blackphone BP1 ini hadir dengan PrivatOS 1.0 yang berbasis Android Kitkat 4.4.2. Anda akan mendapat sebuah update ke PrivatOS 1.1 segera setelah Anda meng-update aplikasi-aplikasi bawaan Blackphone terlebih dahulu. Namun, jika Anda ingin menggunakan Google Apps pada smartphone ini, ada baiknya tidak usah meng-update dulu PrivatOS-nya.
Ya, PrivatOS hadir tanpa set aplikasi dari Google. Sehingga untuk dapat bekerja dengan Google Apps, saya harus melakukan rooting, flashing custom recovery, dan flashing custom ROM yang sudah terpasang Google Apps. Ini hanya bisa dilakukan saat masih menggunakan PrivatOS 1.0.
Alhasil, sejak menggunakan Custom ROM yang bernama Tesla ini, semua aplikasi bawaan PrivatOS hilang, pun demikian dengan kemampuannya untuk mengenkripsi data agar tak dapat disadap. Sebuah harga yang harus dibayar untuk dapat menggunakan Google Apps, hehehe.
Oh ya, efek samping lainnya adalah saat menggunakan beberapa aplikasi untuk mendapatkan informasi hardware-nya, perangkat ini jadi muncul sebagai Wiko WAX, hahaha. Lengkapnya dapat dilihat pada bagian selanjutnya ya.
Performa smartphone ini saat menjalankan sebuah aplikasi sebetulnya cukup baik. Namun, begitu menjalankan beberapa aplikasi sekaligus, terasa sekali keterbatasan RAM menjadi hambatan berarti. Processor NVidia Tegra 4i yang sebetulnya cukup powerful dengan empat inti dan clockspeed 2.0 GHz, terhambat performanya akibat hanya disediakan RAM sebesar 1 GB saja.
Masih bisa sih digunakan bermain game dengan grafis 3D. Gameplay-nya masih bisa berjalan dengan smooth dan stabil. Tapi mungkin Anda akan harus menutup aplikasi-aplikasi lain agar dapat tercapai kondisi yang memungkinkan untuk bermain game dengan asyik.
Tentunya kita tak bisa berharap daya tahan baterainya esktra ya. Karena kapasitasnya hanya 2.000 mAh. Fakta bahwa dengan pemakaian ringan bisa membuatnya menembus 24 jam saja sudah patut untuk kita mengadakan syukuran, eh patut disyukuri. Dengan pemakaian untuk social media yang intens dan disertai sedikit gaming dan foto-foto, Blackphone BP1 mampu bertahan dalam hitungan belasan jam saja. Jika dibandingkan dengan konsumsi daya NVidia Tegra 3 di HTC One X yang belum 4G sih segitu sudah lumayan banget deh sumpeh. Hehehe.
Oh ya, selama pengujian, saya selalu menggunakan mode performa maksimal. Kita dapat memilih tiga mode performa yang memungkinkannya mengatur daya tahan baterai. Mode performa ini bekerja dengan membatasi jumlah inti serta kecepatan maksimal pada processor yang digunakan.
Informasi Hardware dan Benchmark pada Blackphone BP1
Sebelumnya jangan kaget ya melihat info perangkat ini menggunakan beberapa aplikasi yang saya gunakan. Perangkatnya muncul sebagai Wiko WAX akibat ROM yang saya gunakan hehe.CPU-Z
AIDA64
SensorBox for Android
Blackphone BP1 - kelengkapan sensor |
Antutu Benchmark
Skor Antutu Benchmark Blackphone BP1 |
Hasil Kamera Blackphone BP1
Kamera utama Blackphone BP1 secara mengejutkan hampir selalu mampu menghasilkan gambar yang baik di berbagai kondisi. Walaupun resolusinya hanya 8 Megapixels, namun reproduksi warnanya sangat indah dengan saturasi yang mempesona tanpa terkesan exaggerated alias lebay. Perlu dimaklumi meskipun harga jualnya sekarang di bawah satu juta Rupiah, dulunya ini adalah ponsel eksklusif dengan bandrol harga tinggi. Sehingga wajar apabila dipilihkan modul kamera yang berkualitas untuknya.Hanya saja, kamera depannya terbilang biasa saja. Mungkin pada waktu perilisannya dahulu, selfie belumlah menjadi trend seperti sekarang ini.
Dari segi fitur, kamera Blackphone BP1 tergolong basic dan memang aplikasi kameranya pun milik stock Android. Tampilan alias interface dari aplikasi kamera bawaan ini memang sederhana. Performanya dalam mengambil autofokus tergolong cepat.
Lengkapnya dapat dilihat langsung pada gambar-gambar di artikel review kamera dari smartphone Blackphone BP1 ini ya.
Plus dan Minus Blackphone BP1
Kelebihan dari Blackphone BP1 menurut saya adalah:
- Kamera utamanya kece banget, melawan kamera ponsel dua jutaan saja saya masih berani mengadunya.
- Layar yang nyaman dilihat.
- Sudah bisa menikmati jaringan 4G (saya coba dengan kartu Indosat Ooredoo).
- Memori internal cukup lega, 16 GB, ditambah slot micro-SD.
- Lengkap, backlight pada tombol kapasitif, LED notifikasi, dukungan OTG.
- Nyaman digenggam, dimensi dan finishing-nya sangat ramah dengan telapak tangan.
- Semua itu bisa didapat dengan harga sekitar 800 ribu Rupiah saja.
Kekurangan dari Blackphone BP1 menurut saya adalah:
- Performa multitasking agak tersendat akibat RAM yang hanya 1 GB.
- Build quality terasa kurang kokoh.
- Baterai kapasitasnya kecil.
- Single-sim.
- Perlu sedikit ngoprek agar bisa menggunakan Google Apps.
- OS mentok di Kitkat.
- Tak bergaransi (sepertinya garansi distributor).
Apa Kata Aa tentang Blackphone BP1
Tuntas sudah kepenasaran saya dengan smartphone ini. Ada tiga elemen penting yang membuatnya tak bisa menjadi daily driver saya: tidak dual-sim, RAM-nya kurang besar, dan belum memiliki fingerprint scanner.
Sisanya, saya merasakan banyak kelebihan khas smartphone kelas atas pada jamannya dulu. Kameranya bening dan membuat saya cukup terkagum-kagum dengan keindahan warna yang dihasilkannya. Layarnya pun membuat betah untuk saya menggunakannya berlama-lama, terlebih lagi ukurannya yang ringkas membuatnya enak digenggam.
Satu komentar yang sudah saya tebak akan muncul pada video unboxing adalah "cocok untuk orang tua". Saya setuju dengan komentar tersebut. Namun, bukan karena harganya yang terbilang super murah, bukan!
Orang tua adalah mereka yang sudah memberikan segalanya untuk kita sedari kita masih tak berdaya. Tak pantas rasanya jika memilihkan smartphone hanya berdasarkan harganya yang murah saja. Saya umumnya memilihkan smartphone untuk orangtua berdasarkan kebutuhan dan pola pemakaiannya yang biasanya tak membutuhkan spesifikasi berlebih dari sisi hardware. Biar tak overkill. Dan juga memang seringkali orang tua saya 'memarahi' saya jika membelikan mereka suatu barang yang menurut mereka terlalu bagus. Yang penting mah bisa dipakai saja, begitu kata mereka.
Nah, ponsel ini cocok untuk orang tua karena spesifikasinya akan cukup untuk kebutuhan mereka. Namun, tetap memiliki kamera yang berkualitas. Sehingga mereka dapat berbagi foto kegiatan mereka atau foto cucunya kepada keluarga yang berada jauh di luar kota.
Satu lagi, Blackphone BP1 akan cocok digunakan sebagai smartphone kedua. Ukurannya yang ringkas tak akan membebani Anda untuk membawanya mendampingi smartphone utama Anda.
Demikian ulasan saya, yang saya buat demi menuntaskan kepenasaran saya sendiri. Semoga membantu juga bagi Anda yang penasaran ya, hehehe. Hatur nuhun!
kang cara rooting, flashing custom recovery, dan flashing custom ROM tesla di blackphone BP1 gimana ? ada tutornya ?
ReplyDeleteBeli dimana harga 800an?
ReplyDeleteDi lazada masih 1,2
Boleh order sama sy mbak. Di batam harga masih 800an. Kbetulan sy jual HP juga. WA saya 082387870837 mw jd reseller juga bisa.
DeleteSaya punya blackphone yg bp1,yha biarpun masih single SIM tapi performa nya mantap buat game dan sosmed.owh iyha ngomong ngomong ada kok yg jual sekitar 800 ribuan,cek lokasi di Jogja (area Monjali). Thanks
DeleteQr code untuk lisensi proses pertama gagal. Apa yg harus saya lakukan?
ReplyDeleteMantap nih hp, walau agak jadul. Di bukalepek sekitar 800-900 ajah
ReplyDeleteboleh gan untuk link custom rom-nya??
ReplyDeleteBang mau nanya saya pengguna blackbphone. Cara ganti ke rom wiko wax gmna cara nya? Soalnya pake private os dikit aplikasi yg bisa di download. Makasi
ReplyDeleteGan bp 1 kuat maen game berat ga ya ?
ReplyDeletegabung aja di grub fb blackphone bp1 indonesia, jdi bisa saling share sesama user bp1
ReplyDeleteMengapa yah hp Bp1 saya nggk bisa jaringan 4G?? Mohon petunjuknya
ReplyDeleteMengapa yah hp Bp1 saya nggk bisa jaringan 4G?? Mohon petunjuknya
ReplyDeleteAda yg jual sparepart buat blackphone BP1 nggak ya?touchscreen & baterainya?
ReplyDeleteLayar nya ada jual gak..bos...
ReplyDelete