Review ZTE Axon 7, Kisah Sebuah Ponsel Flagship yang Terjun Bebas Harganya



Ini adalah ZTE Axon ketiga yang saya coba, setelah sebelumnya pernah mengulas ZTE Axon Mini dan ZTE Axon Elite.

ZTE Axon 7 ini adalah flagship smartphone ZTE tahun lalu, di mana ZTE meninggalkan desain dengan pola-pola segitiga dan kembali ke desain yang lebih mainstream, walau tetap mempertahankan front dual-speakernya yang khas.

Lalu kenapa koq baru sekarang saya coba? Dan apakah benar-benar worth it sampai di video unboxing saja saya sudah merekomendasikannya? Cari tahu selengkapnya di video ini ya.



Jika Anda sudah menyaksikan video unboxing-nya, seharusnya sih tahu alasan utamanya kenapa baru sekarang saya mencoba ZTE Axon 7 ini. Ya, faktor harga yang dipangkas setengahnya adalah jawabannya. ZTE Axon 7 ini sekarang dijual pada kisaran $250 atau bahkan lebih murah jika sedang ada coupon diskon yang bisa dipakai di GearBest.com.

Entah apakah ini mengindikasikan kurang lakunya jajaran smartphone flagship miliki ZTE ini atau bukan, yang jelas seri Axon ini memang kalau umurnya sudah setahun, drop price-nya ga nanggung-nanggung. Satu produk lainnya, ZTE Axon 7 Mini malah turunnya banyak sekali dari sekitar $350 ke $130 saja di GearBest.

Padahal, jika kita merujuk pada spesifikasi yang dibawanya, harganya saat ini jadi terasa valuable sekali. Bagaimana tidak, dengan harga yang jika dirupiahkan ada pada kisaran 3-3,5 juta Rupiah, kita bisa mendapatkan flagship tahun lalu yang jelas masih mumpuni untuk digunakan tahun ini.


  • Processor Snapdragon 820-nya mampu memberi skor benchmark Antutu 139-ribuan.
  • RAM 4 GB ditunjang dengan storage 64 GB
  • Layar AMOLED dengan resolusi 2K alias QHD
  • Sensor NFC hadir
  • Sudah menggunakan USB Type-C port, dan sudah mendukung Qualcomm Quickcharge 3.0 pula
  • Dan jangan lupakan kameranya yang beresolusi 20 Megapixels dan memiliki Optic Image Stabilization


Desain luarnya pun terlihat premium sekali, dan penempatan dual front speaker seperti ini semakin membuatnya terlihat sangar, sesangar jeroannya.

Yang lucu adalah, selama pengujian berlangsung, saya lupa kalau resolusi layarnya adalah 2K. Mungkin karena mata saya tak bisa membedakannya dengan layar Full HD. Tapi satu hal lagi adalah konsumsi daya-nya yang tidak cepat terkuras membuat saya tak menyangka layarnya memiliki resolusi setinggi itu.

Ya, di awal-awal masa pengujian di mana belum saya jadikan daily driver, daya tahan baterainya sanggup menembus 48 jam, yang artinya manajemen dayanya cukup bagus pada kondisi idle. Setelah digunakan dengan nomor utama, ZTE Axon 7 ini mampu bertahan sehari semalam dengan pemakaian casual, dan dengan pemakaian lebih intens, mampu bertahan dari pagi hingga malam.

Hal ini memang dibantu oleh manajemen daya dari MiFavor UI yang secara berkala menutup aplikasi yang tidak digunakan, dan sesekali memberi kesempatan kepada aplikasi-aplikasi untuk melakukan koneksi data dan mendapatkan notifikasi. Jadinya memang kurang real-time untuk notifikasi dapat kita terima. Namun pengaturan agar aplikasi tertentu bisa terus terkoneksi ke jaringan bisa dilakukan,  dan ini saya terapkan pada Whatsapp dan Gmail.

Impresi saya jadi meningkat banyak begitu saya ingat bahwa layarnya beresolusi 2K tapi tak bikin boros baterai. Layar ZTE Axon 7 ini terasa teduh walau menggunakan panel AMOLED yang dikenal memiliki warna yang vivid itu. Ada pengaturan untuk tone layar di bagian setting ponsel ini.

Untuk kebutuhan multimedia, bisa dikatakan juara lah ZTE Axon 7 ini. Layar 2K, panel AMOLED, disokong oleh dual front speaker dengan Dolby Atmos sound. Kenikmatan yang haqiqi banget lah pokoknya haha.

Performanya tidak usah diragukan lagi, Snapdragon 820 adalah processor yang memberikan titik balik pada kesuksesan Qualcomm tahun lalu. Gaming maupun multitasking, semuanya lancar, dengan suhu yang terasa menghangat saat bermain game di atas 10 menit.

Saya mau lanjut bahas kamera, tapi koq dari tadi kaya ga ada kekurangannya ya ini hape? Haha.. Ada koq, ya sudah kita bahas dulu yuk!

Kekurangan pertama ada pada posisi fingerprint pada punggung smartphone ini yang kurang nyaman jika kita sering meletakkan ponsel ini di meja. Selain itu juga akurasi dan responnya tak bisa dibilang istimewa untuk ukuran smartphone flagship, di mana unlock time diklaim ada di angka 0,25 detik, sementara flagship lain hanya membutuhkan waktu 0,1 detik saja.

Kedua adalah masalah update software. ZTE seingat saya rada pelit masalah ini. Dan ZTE Axon 7 ini saya terima dalam keadaan masih menggunakan Android Marshmallow, dengan proses update ke Nougat harus dilakukan secara offline, di mana saya download dulu file update-nya untuk kemudian disalin ke micro-sd dan dilakukan update manual. Tapi paling tidak Nougat-nya sudah 7.1.1 sih. Dan saya tak tahu apakah ponsel ini akan dapat update Android Oreo atau tidak.

Ketiga adalah tombol kapasitifnya yang tak memiliki backlight, dan menggunakan ikon titik, yang walau tujuannya baik, agar bisa ditukar posisi tombol back dan recent apps-nya, tapi terasa kurang intuitif sih jadinya.

Kekurangan terakhir yang saya rasakan sih lebih ke body-nya yang licin saja, yang selalu bikin khawatir kalau-kalau ponsel ini akan terjun bebas dari genggaman saya, sama seperti harganya yang sudah terjun duluan hahaha.

Oke, sudah boleh bahas kamera ya?

Sip, ZTE Axon 7 ini memiliki kamera yang memang kelasnya flagship sih. Resolusi besar, mode manual lengkap, beauty selfie juga ada, dan digunakan pada kondisi lowlights masih terbilang oke banget. Performanya juga asyik, kunci fokus tergolong tak pernah meleset dan cepat, gambar dapat dijepret dengan cepat.

Bonusnya ada pada stabilization yang sudah optic alias OIS, sehingga saat mengambil gambar, hasilnya tak mudah goyang. Untuk perekaman video juga membantu hasilnya lebih smooth, walau untuk masalah stabilisasi masih setingkat di bawah kameranya Huawei P10 sih. Tapi segini sudah keren koq, inget lho harganya sudah turun banyak, hehehe.

Saya seringkali mengambil gambar pada kondisi cahaya kurang, dan suka takjub sendiri melihat hasilnya. Sungguh bikin galau hasil fotonya. Nih saya perlihatkan hasilnya ya, pasang mata baik-baik hehe.



Hasil kameranya kece koq malah bikin galau? Heuheu. Justru itu, smartphone ini punya segalanya untuk masuk ke kategori flagship, dan dengan harganya saat ini jadinya tempting banget. Saya sangat menyukai berbagai kelebihan dari ZTE Axon 7 ini, tetapi saya tak nyaman jika harus menggunakan ponsel dengan posisi fingerprint di belakang.


Apa Kata Aa tentang ZTE Axon 7

Dari Senin sampai Jumat, kebanyakan smartphone saya letakkan di atas meja, di samping laptop. Sesekali saya buka saat jenuh bekerja, atau saat ada notifikasi masuk. Nah, jika fingerprint ada di sisi belakang, mau tak mau saya harus mengangkatnya dulu untuk membuka layarnya, ini dia yang membuat saya tak nyaman.

Harusnya sih bisa diakali ya, karena ZTE Axon 7 ini memiliki fitur double tap to wake, lalu saya bisa buka kuncinya menggunakan pattern. Atau mungkin bisa menggunakan smart device, di mana jika terhubung dengan smartband yang sudah terdaftar, maka ponsel ini selalu tak terkunci. Namun entah kenapa saya tetap tak puas, rasanya lebih ingin ponsel lain saja yang fingerprint scanner-nya di depan.

Padahal selain masalah itu, ZTE Axon 7 dengan harganya saat ini bisa dibilang salah satu best deal. Dapur pacu mentereng, layar kelas atas super tajam, baterai yang cukup awet, serta loudspeaker yang mantap, masih ditambah oleh kamera yang kece dan ada OIS-nya. Satu lagi, NFC hadir pula.

Kalo gitu, saya mau tanya aja deh sama penonton. Kira-kira hape apa yang kurang lebih sekece ini luar dalam, tapi harganya maksimal 4 juta Rupiah saja? Kalau ada tolong tuliskan di kolom komentar ya. Terima kasih sebelumnya.

Ulasan kali ini saya tutup dengan kegalauan yang menyiksa. Dapat smartphone best value yang cocok dalam segala hal kecuali posisi fingerprint-nya itu rasanya kaya udah nemu jodoh yang tepat buat diajak married, tapi dianya ga boleh nikah karena masih ikatan dinas. Heuheu. Eh ngga, ini bukan curcol ya hahaha.

Oke demikian deh review dari ZTE Axon 7 ini. Dari Kota Cimahi Aa Gogon pamit undur diri, wassalam!

Comments

  1. kalau beli di gearbest, sampai di sini + bea masuk total harganya jadi berapa ya?

    ReplyDelete
  2. Hmmm.. Mi 5? Layarnya 5,15", fp di depan, dengan harga yang sama dgn Axon 7 udah dapet yang memorinya 128GB. Tapi gaada slot SD card..

    ReplyDelete

  3. Kang gogon dilepas brapa ex reviewnya....

    ReplyDelete
  4. bang rekomen hp harga 10 jt kebawah dong , kamera bagus ama spek tinggi

    ReplyDelete
  5. bang bisa lepas ngga ex review dari abang ?

    ReplyDelete
  6. Kang aku mupeng axon 7,, cari di gearbest stok habis mulu huhu

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts