Quick Review Vivo V11, Tanpa Pro Tetap Menarik?




Ini adalah smartphone yang turut dirilis September kemarin oleh Vivo Indonesia. Namanya Vivo V11.

Masih mengusung desain yang sama, perbedaan paling kentara dari V11 adalah hadirnya fingerprint di punggung ponsel.

No complain, fingerprint scanner ini sangat responsif dan akurat, dengan bidang yang cukup luas untuk menempatkan jari yang akan dipindai.



Ya, saya sengaja membahas dari sisi belakang sini dulu, karena jika diperhatikan selain pemindai sidik jari ini, backcover varian Starry Black ini bisa dibilang identik dengan saudaranya yang sudah saya review lebih dulu.



Dan saya masih memberi nilai positif juga untuk bentuknya yang ergonomis berkat desain backcover yang melengkung seperti ini.

Lanjut ke sisi depan, nampak tak ada yang berbeda ya, Vivo V11 masih hadir dengan Ultra All Screen yang sejauh ini masih jadi screen to body ratio tertinggi yang pernah saya coba. Hadir dengan panel LTPS, warna yang dihasilkan tergolong baik dan hidup.


Di sisi bawah ponsel masih hadir jack audio 3,5 mm di posisi favorit saya, begitu juga letak speaker grille di sisi kanan yang lebih enak saat digunakan bermain game dengan posisi layar landscape.

Game? Iya, game. Vivo V11 ini tergolong mumpuni koq diajak bermain game dengan setting grafis menengah.

Dengan diotaki processor octacore Mediatek Helio P60 dengan clockspeed 2.0 GHz yang sudah terbukti handal, bermain PUBG bisa saya lakukan dengan lancar. RAM 6 GB juga membantu multitasking berjalan dengan halus. Jangan lupakan game mode yang hadir melalui fitur smart assistant Vivo yang dinamai Jovi. Membantu sekali agar gameplay tidak terinterupsi.

Storage bawaan Vivo V11 masih tetap lega, yaitu sebesar 64 GB, dan tetap juga hadir dengan triple card slots, di mana slot micro-SD-nya dedicated, tak harus berebutan dengan dua slot nano sim card-nya.

Skor Antutu? Tetap di atas 100-ribuan koq. Dan segini mah dipakai gaming enak, dipakai socmed enak, dipakai foto-foto enak, dipakai hadiahin pasangan juga enak. Yang ngga enak sih yang jomblo aja, hahaha.

Vivo V11 dengan Helio P60 ini relatif lebih adem dan punya daya tahan baterai yang panjang. Pastinya di atas 24 jam pemakaian ya, walau sayangnya soal battery usage ini tidak muncul detailnya di bagian pengaturan baterai di FunTouch OS ini.

Pada paket penjualannya, Vivo V11 dibekali kepala charger dengan arus 2A yang tegangannya bervariasi di 5 dan 9 volt untuk fast charging. Dan saat saya isi ulang dayanya dengan kepala charger Quickcharge 3.0, indikator quickcharging menyala hijau, yang artinya V11 ini bisa diisi dengan cepat tak hanya dengan charger dan kabel bawaan saja ya. Mantap!

Oh ya, selain game mode tadi, Jovi di Vivo V11 juga masih punya tambahan fitur Smart Scene dan Smart Camera.

Pada smart camera, AI pada Jovi akan membantu mengatur beautification agar sesuai dengan objek, entah itu gender atau usia. Selain itu, AI Scene Identification juga hadir, sehingga kita tak perlu repot-repot mengatur settingan kamera, Jovi akan otomatis memilih mode yang paling cocok dengan objek dalam frame. Ini termasuk AI Backlight HDR yang sejauh ini merupakan fitur yang paling saya andalkan, agar tak repot-repot menyalakan dan mematikan mode HDR. Pilihan mode portrait yang optimal pun tersedia secara otomatis berkat Jovi AI assistant ini.

Hasil kamera Vivo V11 tetap menawan, dengan kemampuan yang baik untuk memproduksi gambar dalam berbagai kondisi. Kamera depannya yang beresolusi 25 Megapixels memiliki bukaan lensa f/2.0 yang besar. Sementara kamera belakangnya ganda, dengan resolusi 16 Megapixels untuk sensor lensa utamanya, dan 5 Megapixels untuk depth sensor-nya.

Bokeh-bokehan, portrait mode yang dramatis, bisa dihasilkan dengan baik oleh Vivo V11.

Silakan disimak foto dan video yang saya jepret menggunakan kamera Vivo V11 ini.



Dengan pemilihan panel LTPS, Vivo V11 jadinya tak memiliki fitur Always-On Display ya, dan dengan begini menurut saya akan lebih baik jika Vivo V11 dilengkapi dengan LED Notification.

Dengan harga jual di angka Rp4.499.000, saya merasa apa yang ditawarkan Vivo V11 ini tetap menarik.

Processor yang bisa diandalkan untuk gaming dan berbagai kegiatan lainnya, disokong oleh RAM besar di 6 GB untuk multitasking yang prima. Untuk kebutuhan multimedia, terutama kamera, Vivo V11 pun jelas punya keunggulan. AI yang sangat membantu untuk menghasilkan foto yang optimal di berbagai kondisi jadi salah satu kunci.

Dan yang pasti semua itu dibalut dalam desain dan looks yang menawan. Good job, Vivo, jangan berhenti di sini ya improvement-nya!

Demikian ulasan singkat saya. Dari Kota Cimahi Aa Gogon pamit undur diri, wassalam!

Comments

Popular Posts