Review Oppo F9, Pengalaman Pertama Beli Hape OPPO



Ini adalah smartphone Oppo pertama yang saya beli, unbox, dan coba sendiri cukup mendalam.



Awalnya saya mempertanyakan kenapa Oppo tidak sekalian upgrade jeroan, kenapa nampak masih betah saja dengan Mediatek Helio P60?

Saya paham, pamor Mediatek tidak sedang bagus-bagusnya di mata pengguna smartphone tanah air.

Tapi harusnya memang kita pantang bilang jelek kalau tidak dicoba dulu. Contohnya ya Helio P60 ini.

Sebagai indikator awal, silakan dilihat skor benchmark Antutu-nya yang menembus 100-ribu.

Faktanya dalam pemakaian, Oppo F9 yang berbaterai 3.500 mAh ini selalu mampu dibawa oleh processor ini untuk menembus 24 jam dalam sekali pengisian daya.

Dengan pola pemakaian banyak social media, dan sesekali gaming, dipakai istri nonton drama korea, dan juga youtube, segini sih oke banget.

Plus maen PUBG tanpa demam.

Di hari-hari awal pengujian, paling tidak stigma Mediatek yang boros dan panas rontoklah sudah.

Sayangnya, untuk detail pemakaian baterai di ColorOS tidak lengkap tersedia ya. Dan ada beberapa hal lagi yang saya belum terbiasa atau kurang sreg degan custom UI milik Oppo ini.

Yang paling terasa sih notification item. Jadi kita harus menggeser ke kiri, lalu tap icon trash untuk melakukan hal yang sebetulnya di Android pure atau custom UI lain cukup dengan diswipe saja.

Selanjutnya ada soal camera setting. Di UI aplikasi camera, saya mencari-cari tombol setting ini, ternyata tidak ada. Setelah tanya-tanya ke teman yang sudah lebih lama menggunakan Oppo, rupanya harus masuk dari setting, system apps, lalu pilih Camera.

Bukan masalah besar, tapi juga bukan penerapan UX yang baik, dan saya harap dengan saya bahas di sini, jadi input buat team developer ColorOS ya.

Karena sebetulnya, Oppo F9 ini adalah produk yang sangat menarik, dan juga worth every Rupiah.




Saya rasa kerja keras Oppo beberapa tahun terakhir, mulai menuai hasil. Di range harga 4-jutaan, beberapa generasi seri F Oppo saya pikir sudah berhasil membuat standar seperti apa kamera smartphone seharusnya di level midrange.


Terlepas dari kemampuan Selfie-nya yang memang istimewa, sebetulnya kamera depan dan belakang Oppo F9 ini sangat mumpuni dipergunakan mengabadikan berbagai momen.

Memang Beautification pada Selfie-nya membuat wanita-wanita nampak lebih cantik dari aslinya, yang mana membuat kalian-kalian para cowok jomblo harus berhati-hati jika menilai penampilan gebetan dari foto Instagram-nya saja.

Tapi, selain beautification, ada kelebihan kamera Oppo F9 ini, yaitu kemampuannya memberikan warna yang lebih vivid dari aslinya. Mengingatkan akan kemampuan kamera Huawei P20 Pro yang saat ini masih digadang-gadang sebagai camera smartphone dengan skor DxoMark tertinggi.

Inipun sebetulnya tergantung selera ya, sebagian mungkin lebih suka warna ngejreng alias vivid banget begini, sementara lainnya lebih suka yang flat dan lebih realistis. You choose lah.

Sementara untuk perekaman video, karakter warnanya juga tetap vibrant, walau memang stabilisasi tergolong minim.

Yuk, silakan dilihat pajangan foto dan video yang saya hasilkan menggunakan Oppo F9 ini.

[HASIL KAMERA]

Setelah kamera, kita bahas desain. Sengaja saya bahas belakangan, karena bagian ini termasuk yang cukup menonjol.

Oppo F9 varian Starry Purple ini pastilah mencuri perhatian orang yang melihatnya. Kilauan backcover dengan gradasi ungu ke violet, masih ditaburi percikan bintang-bintang kemerlap di bagian atas. Dan gradient ini berlanjut hingga ke frame pinggirnya, jadi saat diletakkan menengadah di atas meja pun, kecantikannya masih terlihat.


Untuk desainnya sendiri, seingat saya tidak berbeda dengan Oppo F7, selain kini di sisi belakang kameranya sudah berjumlah dua biji. Lain hal dengan sisi depan, Oppo F9 membawa perubahan pada waterdrop screen-nya, di mana notch untuk kamera depan sudah sangat minim, membuat notification bar semakin lega.

Bobot yang ringan, membuat Oppo F9 ini terkesan tak kokoh ya, padahal mah belum tentu. Perlu pengujian lebih lanjut sih soal build quality mah, yang sayangnya saya tak sampai hati untuk merusak keelokan ponsel ini, alias gak mau rugi hehehe.

Dan ya memang, backcover Oppo F9 ini cukup rentan menjebak minyak dari sidik jari, sehingga Anda harus rajin mengelapnya agar tetap shiny. Softcase disediakan sih dalam paket penjualan, hanya saja terasa menambah tebal ponsel ini.

Untuk loudspeakernya, suaranya lantang dan jernih, enak lah digunakan mendengarkan musik atau bermain game. Hanya dengan letak di sebelah kiri bawah ponsel, maka kita perlu mengubah kebiasaan saat memegangnya secara landscape. Caranya mudah, pastikan tombol volume up and down ada di sisi atas, dengan begitu, dipastikan loudspeaker tidak tertutup tangan saat dipegang dalam posisi horizontal begini.

Terakhir, ada fitur VOOC Charging yang jadi jualan utama Oppo sebagai peningkatan F9 dari seri sebelumnya. Dalam pengujian, memang terbukti pengisian dayanya sangat cepat, di mana dalam setengah jam, kenaikan persentase baterai mencapai 50%.

Namun, VOOC ini sifatnya masih eksklusif, alias Anda harus selalu menggunakan kepala charger dan kabel bawaan. Kalau tidak, OPPO F9 tidak mau menerima fast charging dari metode lain, semisal Qualcomm QuickCharge atau Power Delivery, saya pernah coba dan bahas ini di sebuah video review Powerbank belum lama ini.

Jadi ya charger dan kabelnya harus dibawa terus, atau kalau mengisi daya dengan powerbank, harus maklum jika tak secepat dengan charger bawaan. Tapi ga sampai lambat juga sih, ya di 5V 2A kira-kira hampir 2 jam lah pengisiannya.

Di level harga 4 juta, kamera Oppo F9 sangat stand out, walau untuk urusan performa juga sebetulnya tak dilupakan. Mediatek Helio P60 mungkin akan jadi titik balik dari perjalanan Mediatek di Indonesia ke depannya. Serius, coba sendiri deh mending!

Kesan pertama saya memakai produk Oppo lebih dari seminggu tergolong memuaskan, apalagi sepertinya minat netizen terhadap ponsel ini juga cukup tinggi, views di unboxing-nya cukup tinggi padahal saya bukan yang pertama unbox. Jadinya bikin semangat deh buat terus nyobain produk smartphone Oppo ke depannya, semoga ada rezekinya aja ya.

Untuk kesempatan ini, saya cukupkan sekian. Dari Kota Cimahi, Aa Gogon pamit undur diri, wassalam!

Comments

Popular Posts