Review ASUS Zenfone 4 Selfie PRO ZD552KL. Multimedia OKE, Selfie... Hmmmm...



Banyak orang yang mungkin menyangka ASUS ikut-ikutan menelurkan sebuah smartphone khusus selfie. Padahal, Zenfone 4 Selfie Pro ini adalah penerus dari Zenfone Selfie yang sudah pernah hadir sebelumnya. Hayo, masih inget ngga dengan smartphone yang satu ini? Yap, desainnya khas ya, senada dengan Zenfone generasi pertama dan kedua, ASUS banget. Dan malah Zenfone 4 Selfie PRO menurut saya kurang punya jatidiri dari masalah desain, selain warna merah-nya yang lekat dalam ingatan. Eh tapi, kayanya saya sudah sering ya review smartphone merah begini? Hehe.


Unboxing & Desain ASUS Zenfone 4 Selfie PRO ZD552KL




Ya, dari masalah desain, sebetulnya tak ada yang salah dengan ASUS Zenfone 4 Selfie Pro, termasuk yang berwarna merah yang saya ulas ini. Terasa mainstream memang, tapi tak ada yang akan menyangkal bahwa smartphone ini kece abis. Dimensi layarnya yang 5,5 inci tak begitu terasa saat kita menggenggamnya berkat bezel kiri dan kanan yang minim sekali. Ketipisan ponsel ini pun semakin menambah nilai plus dalam hal estetika desainnya. Dibalut body full metal dengan bagian depan berlapis Gorilla Glass 4 bertepian 2.5D, ini adalah ponsel ASUS yang paling kekinian saat ini.

Sedikit kekurangan dari desain ASUS Zenfone 4 Selfie ini adalah bagian jidat yang terlalu lebar, serta kamera belakang yang sedikit menonjol dan hanya memiliki satu buah LED Flash saja.

Satu hal yang saya senangi adalah sejak Zenfone 4 Max lalu, ASUS sudah memindahkan posisi fingerprint scanner ke sisi depan, tepatnya di dagu ponsel. Dengan akurasi dan respon time yang sangat baik, saya jadi betah menggunakannya sejauh ini.

Beberapa waktu lalu saya sempat melakukan unboxing sebuah ponsel selfie, dan orang-orang pada mencibir, bodynya plastik lah, layarnya ga Full HD, terus chipsetnya Snapdragon seri 4, bukan 6. Nah, Zenfone 4 Selfie Pro hadir menjawab itu semua, body full metal berkualitas, layar Full HD dengan panel AMOLED, dan chipset kesayangan kita semua, Snapdragon 625. Hayo, pada beli ga? Jangan alesan mulu deh, hahaha.


Harga & Spesifikasi ASUS Zenfone 4 Selfie PRO ZD552KL

Ya memang sih untuk bisa menentukan apakah ponsel ini harus dibeli atau tidak, perlu dibandingkan antara value dengan harganya. Dan harga resmi dari Zenfone 4 Selfie Pro ini adalah Rp 4.999.000,-, hmm cukup premium ya harganya. Pada harga yang kurang lebih sama, saat ini Anda bisa membeli Zenfone Zoom S yang sudah turun harga, tinggal lihat butuhnya dua kamera di depan atau belakang hehehe.

Oh ya, Zoom S punya baterai yang lebih besar ya. Zenfone 4 Selfie Pro sendiri memiliki baterai 3.000 mAh yang hampir selalu pas dipakai 24 jam. Dibilang boros ya ngga, tapi dibilang hemat juga rasanya Snapdragon 625 biasanya mampu bertahan lebih lama dari ini. Bisa jadi, konsumsi daya ini banyak dipengaruhi oleh real-time-nya semua notifikasi masuk ke ponsel ini. Dan bagi saya, notifikasi yang realtime jauh lebih penting dari baterai yang tembus dua hari sih.

Performa Snapdragon 625 sendiri rasa-rasanya sudah banyak yang tahu ya, dipakai berbagai kegiatan lancar-lancar saja, gaming juga mumpuni. Walau kalau dilihat dari proses benchmarking 3D di Antutu, ada scene-scene yang terlihat jelas beda smooth-nya saat dibandingkan dengan Snapdragon seri 8, semisal 820, 821, atau bahkan 835.


Multimedia & Kamera ASUS Zenfone 4 Selfie PRO ZD552KL

Sebagai multimedia player, Zenfone 4 Selfie Pro adalah andalannya. Layar vivid berkat panel AMOLED, kerapatan yang sangat cukup, dilengkapi dengan hi-res audio yang disandangnya. Outputnya loudspeakernya saat memutar lagu dengan volume maksimal sangat powerful menurut saya, walau memang untuk clarity terbaiknya ada pada level volume sekitar 70%. Disambungkan dengan earphone berkabel, Zenfone 4 Selfie Pro mampu men-drive-nya dengan baik untuk menghasilkan audio yang saya inginkan. Good job, ASUS!

Panjang lebar membahas ponsel yang memiliki nama Selfie ini, koq dari tadi belum bahas kamera ya? Aahahaha... Lupa euy! Hayu lah kita bahas sebelum masuk ke kesimpulan.

Ternyata walaupun statusnya adalah ponsel Selfie, ASUS masih membekalinya dengan kamera belakang beresolusi 16 Megapixels yang sangat bisa diandalkan. Somehow saya malah masih lebih suka hasil kamera belakang ini daripada kamera selfie-nya. Coba lihat foto yang saya ambil dalam kondisi lowlights yang ada pada video review di bawah ini, Anda akan tahu mengapa saya menyukainya.



Sementara di kondisi ideal, kamera belakang ini mampu memberikan performa yang baik saat pengambilan gambar, di mana fokus dapat terkunci dengan cepat, dan penyimpanan gambar pun berlangsung dengan singkat. Saat digunakan merekam video, hasilnya cukup dapat diandalkan walaupun stabilization-nya ngga bagus-bagus amat.

Malah saya merasa stabilization di kamera depannya yang di atas rata-rata mah. Cocok buat daily vlogger jadinya ya. Lihat deh perbandingan hasil perekaman video dengan kamera depan dan belakang pada video review di atas.

Nah, untuk kebutuhan selfie sendiri, kamera depan smartphone ini memiliki resolusi 24 Megapixels hasil dari teknologi duo pixel dari 12+12 Megapixels. Saya sendiri tak terlalu paham bagaimana teknologi ini bekerja, yang pasti hasilnya di kondisi ideal sih oke banget. Satu lensa lagi yang di atas kertas beresolusi 5 Megapixels adalah lensa wide. Kita dapat melakukan selfie rame-rame alias wefie dengan lensa ini, namun gambar yang dihasilkan hanya beresolusi 4 Megapixels saja. Untuk kondisi lowlights, meskipun sudah dilengkapi dengan front LED Flash, saya merasa hasil fotonya kurang natural. Umumnya hasilnya overexposure, dengan ketajaman yang terlihat jelas berkurang. Semoga ini bisa diperbaiki dari sisi software ya.


Apa Kata Aa tentang ASUS Zenfone 4 Selfie PRO ZD552KL

Menurut saya, banyak sekali highlight positif yang bisa diberikan kepada ASUS Zenfone 4 Selfie ini. Wajar sih kalo melihat harga jual resminya yang hampir 5 juta Rupiah itu. Tapi saya sudah carikan di beberapa toko online sudah banyak yang menjual lebih murah dengan selisih harga yang lumayan, Anda boleh cek link di deskripsi video ini untuk menuju ke sana ya.

Highlight positif layak diberikan pada looks dan build quality, kemampuan multimedia baik visual maupun audio, kemampuan fotografi hingga performanya dalam keseharian. Tak lupa juga apresiasi harus saya berikan pada ZenUI versi 4.0 yang terlihat makin clean, makin sedikit bloatware, dan icon-icon yang makin distinctive.

Dua hal yang saya suka dari sisi software adalah ASUS selalu memberikan pilihan untuk mengutilisasi tombol fisiknya. Kebiasaan saya setiap menggunakan smartphone ASUS adalah menjadikan tombol recent apps sebagai shortcut untuk melakukan screenshot dengan long tap. Sementara fitur Always on Panel terkadang saya gunakan saat ingin selalu terupdate dengan jam dan notifikasi saat saya sibuk bekerja dan meletakkan ponsel ini di atas meja. Ya, panel AMOLED membuat fitur ini mungkin untuk dinyalakan terus tanpa mengonsumsi banyak daya.

Sedikit yang mungkin cukup menjadi deal breaker adalah faktor harga yang terasa cukup tinggi, setara harga Zoom S sekarang, namun cukup jauh di atas Zenfone 3 yang merupakan ponsel andalan ASUS tahun lalu. Dan dengan harga setinggi ini serta informasi seri Zenfone 4 yang dirilis saat launching, besar kemungkinan ASUS takkan memasukkan Zenfone 4 versi standar ke Indonesia, padahal itu yang saya tunggu-tunggu.

Apakah benar seperti itu? Kita tunggu saja bersama-sama hehehe.

Sekian review kali ini, dari Kota Cimahi Aa Gogon pamit undur diri, wassalam!

Comments

Popular Posts