Review BASEUS Bowie WM03, Kini dengan Dual-device Connection!



Halo Assalamualaikum!

Baseus WM series ini sepertinya cukup populer ya. Terutama WM01 yang sering promo, kadang cuma 100-ribuan doang.


Yang mau saya bahas kali ini adalah Baseus Bowie WM03, yang punya improvement banyak dalam hal build quality dan keergonomisannya. Ya, casenya makin terasa solid dengan tutup lid buram semi transparan, bentuknya lebih melebar, dan warna putih tulangnya ini nampak soft banget.


Bentuk earbuds-nya juga tidak terlalu seperti kapsul lagi, bahkan posisinya di telinga cenderung berubah orientasi dari tadinya horizontal, menjadi vertikal.





Build-nya makin OK, finishing matte-nya juga lembut, dengan bagian dalam dan bagian touch sensornya tetap glossy. LED indikator berbentuk cincin masih bertahan jadi ciri khasnya.


Fitting-nya di telinga lebih nyaman melekat dan tak mudah bergeser. Namun saya masih suka merasakan iritasi atau agak panas di lubang telinga, mungkin tips karetnya bisa diganti dengan yang lebih lembut. Serius, saya coba bandingkan dengan saat memakai Baseus AirNora2, beda banget lho rasanya di kulit.


Nah, di box dan di dalam charging case, ada tulisan BISA. Apakah earphone ini beracun? Ternyata bukan, BISA itu adalah nama fitur Spatial Audio yang Baseus sematkan di beberapa earphone baru mereka.





Untuk aktifkan mode ini, cukup tap 2x di earbuds-nya, nanti ada nada indikator yang terdengar. Buat saya sendiri, rasanya perbedaannya tidak signifikan, asa kitu-kitu keneh. Yang jelas tidak ada fitur head tracking mah ya!


Ngomong-ngomong, Baseus Bowie WM03 ini saya beli di 299-ribu, alias seharga dengan WM02+ lalu.


Dan highlight spek serta fiturnya antara lain:

  • Bluetooth 5.3
  • Codec AAC dan SBC
  • 500mAh charging case
  • Mendukung Dual-device connection, alias bisa terhubung langsung ke dua perangkat sekaligus, semisal hape sama laptop, trus bisa pindah-pindah sumber suaranya dengan cepat! 


Lalu, apakah Baseus Bowie WM03 ini lebih worth it daripada para pendahulunya? Mari kita uji!


Pertama, di driver quality alias bass shaker test, ada burst yang terdengar sepanjang pengujian, dengan intensitas yang melemah saat frekuensi meninggi. Agak kecewa sih, artinya driver-nya tidak begitu bagus, karena saya jarang nemu hal ini di earphone lain sekelasnya.


Untungnya, tes virtualisasi menunjukan akurasi yang baik dalam hal mempresentasikan arah suara, namun rasanya jarak terasa terlalu mendekat, soundstage-nya masih kurang begitu luas.


Sound quality alias SQ-nya sih sesuai harganya, cuma karakternya cukup unik nih.


Akhirnya saya nemu lagi TWS Earphone terjangkau dengan bass yang punchy, deep, bulat dan cukup empuk. Jadi ngga boomy, ngga banyak melebar, ngga memantul atau boxy juga, cukup rapi lho bassnya ini. Power bass-nya sendiri cukup, jadi saya rasa telinga kebanyakan orang bisa notice kemunculan bass-nya ini. Vokal terdengar clear dan natural, dengan gaung yang sedikit sekali terasa. Gaung ini kadang bagus buat memperkaya ambience kalo ngga berlebihan. So, menurut saya sektor mid-nya ini mantap, bening euy! Treble sedikit kurang sharp, sparkling tipis-tipis, cring-nya ada tapi pas-pasan. Entah kenapa di sektor high ini malah bass lebih berasa distorsinya daripada di sektor mid tadi.





Untuk delay, buat nonton video sih aman, sinkron. Namun di PUBG Mobile rada di atas batas kompromi saya. Cuma tembakan aja yang masih terasa on-point meskipun pakai scope 4x. Buka tutup pintu, loncat dan mendarat, ketinggalan banget. Stop berlari pun masih terdengar ekornya 3-4 langkah. Kurang aman!


Ada gaming mode, cuma antara harus dinyalakan dari aplikasi Baseus, atau di-assign ke touch control-nya yang sama harus diatur dari aplikasi yang sama. Masalahnya, di aplikasi ini, saya berulang kali gagal search Bowie WM03 ini, sampai akhirnya menyerah.


Jadi silakan cek ulasan lainnya untuk tahu apakah gaming mode-nya signifikan atau tidak menurunkan delay ya!


Mikrofonnya bagus untuk masalah gain dan detail yang cukup, serta mampu meredam kebisingan dengan halus. Hanya saja, karakternya seperti ada dreamy effect, atau agak bindeng, seperti suara di kamar mandi.


Contoh perekaman audio-nya sudah saya tampilkan di video review-nya yang tayang di Youtube saya.





Untuk karakter suara, Baseus Bowie WM03 ini cenderung balanced. Bass-nya cukup powerful dan karakternya punchy, tapi clarity cukup terjaga, di mana vokal masih sangat clear. Untuk jadi earphone all-arounder masih bisa, meski mungkin gamers harus cari cara buat berhasil menyambungkan earphone ini ke aplikasinya supaya bisa mengatur gaming mode-nya. Karena klaimnya Baseus, di mode tersebut latency-nya bisa serendah 38ms saja.


Untuk mikrofon, asal bukan buat kebutuhan konten, atau recording, masih OK. Catat, ENC-nya bagus, noise jadi halus banget setelah diredam.





Looks, build quality, makin improve, makin menarik, dan saya yakin bakal banyak tersedia casing pihak ketiga buat TWS yang satu ini. Saran saya, cari eartips lain supaya lebih nyaman dipakai berlama-lama, karena dari WM01 hingga kini, saya merasa eartips bawaannya mudah bikin kulit panas.


Satu yang jadi faktor plus banget, TWS ini bisa Dual-device connection euy! Asli ini berguna pisan, sok we cobaan. Mun teu berguna, baledogkeun ka si mamangna! Haha.


Mantap lah kalo fitur ini sudah mulai masuk ke segmen terjangkau, sebelumnya cuma Honor Earbuds X3 Lite lho yang punya dual connection di level harga segini.


Saya jadi galau. Jual apa cari eartips yang lebih enak di telinga ya? Oh, tapi susah terhubung ah ke aplikasinya. Jadi gimana atuh ya?


Ah sudahlah, tutup dulu we videonya, nanti saya pikirkan lagi haha.


Hatur nuhun! Aa Gogon pamit.

WASSALAM!




Comments

Popular Posts