Review SAMSUNG Galaxy A24 LTE, Masih Sangat Bersaing di Segmennya?



Halo Assalamualaikum!

Ketika SAMSUNG merilis Galaxy A24 LTE, optimisme saya cukup tinggi bahwa smartphone ini bakal diterima dengan baik di pasaran.

Dan di ulasan kali ini saya akan menggarisbawahi kembali, apa saja yang jadi kelebihan yang ditonjolkan oleh ponsel yang juga tersedia dalam warna hijau segar ini. Pun beberapa temuan yang saya catat sebagai hal-hal yang butuh perbaikan, atau bisa dianggap sebagai kekurangannya.


Nah, kita bahas dari harga versus apa yang Samsung tawarkan di ponsel mid-to-low mereka ini.


Yang sangat-sangat patut diapresiasi sih penggunaan panel Super AMOLED yang memungkinkan hadirnya Always-on Display di Galaxy A24 LTE. Buat saya, ini krusial soalnya. Perkara fingerprint scanner yang tidak di dalam layar, melainkan di tombol power, saya rasa masih fair buat level harganya.


Lalu masuk ke sektor dapur pacu yang dipilih, MediaTek Helio G99 adalah salah satu SoC dengan modem 4G yang paling powerful di kelasnya saat ini. Fabrikasi-nya yang sudah 6nm juga sangat membantu agar konsumsi dayanya bisa ditekan serendah mungkin.


Karena dalam dua kali pemakaian dari level baterai 100 ke 15%, daya tahannya bagi saya impresif sekali. Ingat, OneUI punya karakteristik makin lama dipakai, makin paham pola penggunaan, makin panjang pula daya tahannya.


Jadi, di pemakaian pertama, setelah selesai setting awal, saya lepas charger, dan matikan wi-fi. Konektifitas sepenuhnya mengandalkan jaringan seluler dari dua sim-card yang terpasang. Pemakaian didominasi oleh socmed, streaming, dan kamera. Samsung Galaxy A24 LTE bisa bertahan selama 30 jam dengan Screen-on Time 5 jam 18 menit. Ini terhitung awet sih dengan pemakaian menengah, tapi bagi saya segitu sudah cukup intens.





Di pemakaian kedua, saya menyalakan wi-fi, tapi sekitar 20% pemakaian dilakukan di luar rumah, yang kembali mengandalkan jaringan seluler. Hasilnya, total usage mencapai 42 jam dengan Screen-on Time 7 jam 39 menit. Pola pemakaian masih mirip, cuma ditambahi tes gaming sekitar setengah jam juga.


Rasanya aman buat dikatakan baterainya awet banget ya Samsung Galaxy A24 LTE ini!


Dan Helio G99 itu punya level performa yang cukup tinggi lho. Salah satu acuan awal, skor benchmark Antutu yang menembus 350-ribuan. Bermain PUBG Mobile bisa dapat settingan standar ponsel midrange, grafisnya mentok di HD-High, atau Balanced-Ultra kalau mau mengejar framerate tertinggi.


Smooth! Serius, lancar sekali bermain game PUBG di Samsung Galaxy A24 LTE ini. Ngga bikin stress sama lag, ataupun demam. Kencangnya ponsel ini juga terasa di pemakaian multitasking banyak aplikasi. FYI, smartphone ini dijual dalam satu varian memory saja, yaitu dengan RAM 8 GB dan storage 128GB.


Layar Super AMOLED selain bisa menghasilkan kontras yang baik, hitam yang pekat, juga punya kelebihan dalam masalah outdoor visibility ya. Layar ini punya refresh rate 60 dan 90 Hz, sayang nampaknya belum adaptif. Dari itu saya stay di 60Hz saja supaya lebih hemat daya.


Satu lagi yang mungkin bakal kurang disenangi pemirsa adalah bezel dan notch berbentuk huruf U untuk penempatan kamera depannya. Namun dalam pemakaian nyata, hal ini tidak banyak mengganggu saya. Untuk sektor multimedia ini, saya lebih menyayangkan loudspeaker-nya yang mono. Bukan kurang di power atau output-nya sih, cuma pastinya depth kurang dapat dirasakan jika suara hanya datang dari satu arah saja, seperti ini.





Untuk masalah user experience, saya sangat senang Galaxy A24 LTE ini membawa OneUI seperti biasa, bukan versi core atau lite. Custom UI Samsung ini bagi saya pribadi adalah yang paling bisa ngasih experience paling nyaman di ponsel android.


Meski patut dicatat, di Samsung Galaxy A24 LTE ini saya ngga bisa melakukan screen recording ternyata. Tapi sisanya sudah kaya OneUI di seri atas, termasuk screenshot dengan mengusap layar ke samping dengan sisi luar telapak tangan kita.


Dan untuk ponsel 3-jutaan, jaminan 4x software update dan 5 tahun update keamanan, adalah suatu kemewahan tersendiri.


Sedikit fakta pendukung untuk Samsung Galaxy A24 LTE ini antara lain:

  • Sudah punya NFC
  • Baterai 5.000 mAh-nya support super fast charging 25W, sudah saya uji langsung
  • Layar-nya punya kecerahan hingga 1000 nits, dan ada eye care juga
  • Dan kamera utamanya sudah dibekali Optical Image Stabilization alias OIS



Ya, sekarang saatnya bahas kamera ponsel ini. Kamera utamanya yang beresolusi 50 Megapixels buat saya perform sangat baik. Karakter warnanya juga natural, tidak over saturated, proper sekali, dan bekerja dengan baik di mode khusus seperti portrait, maupun night mode.


Ya, saat dihadapkan dengan kondisi lowlights, manfaatkan night mode untuk mendapatkan kontras warna yang lebih baik, dan detail yang lebih tajam. Di sini hadirnya OIS akan terasa membantu agar hasil gambar tetap fokus, saat rana melambat.


Dua kamera lain di belakang adalah kamera ultrawide 5 Megapixels, dan kamera macro 2 Megapixels. Melihat besaran resolusinya, memang sepantasnya kita tidak berharap banyak, dan lebih menganggap sebagai kamera utilitas.


Kamera ultrawide bisa digunakan saat di ruang sempit dan ingin menangkap lebih banyak objek, atau untuk ambil foto landscape agar lebih dramatis. Masalah yang saya temukan, hasilnya terpaut jauh dari kamera utama saat dalam kondisi kurang cahaya. Pun distorsinya masih cukup kental, efek fisheye bisa terlihat jelas. Nampaknya ukuran sensor 5 Megapixels-nya kurang lega untuk melakukan cropping.


Termasuk, di kamera ultrawide ini tidak ada night mode. Jadi rasanya tidak untuk digunakan di kondisi lowlights ya.


Sementara kamera macro bisa kita gunakan untuk melihat objek kecil dari dekat supaya lebih jelas. Misal, melihat tanggal kadaluarsa di kemasan obat.


Kamera selfie-nya beresolusi 13 Megapixels, dan Samsung tidak banyak melakukan sentuhan tambahan untuk hasilnya. Foto yang diambil membuat saya sadar akan umur, karena hasilnya sangat jujur, tidak jahat, hehehe.


Perekaman video cukup stabil, ada pengaturan untuk stabilisasi ini di menu, cuma tidak ada mode super steady. Asal cahaya cukup, saya tidak merasakan keluhan seperti frame drop maupun gambar yang jelly saat diajak bergerak.


Tapi di kondisi indoor dan temaram, memang kameranya berusaha lebih keras lagi menyiasati penerimaan cahaya, sehingga framerate terasa tidak cukup stabil, dan patahan gerakan sudah mulai dapat ditemukan.


Ya, teman-teman bisa lihat langsung sample kameranya di ulasan berbentuk video yang sudah saya unggah ke YouTube saya. Sekarang saya mau berikan sedikit kesimpulan dulu ya!


Jika mengejar spek lawan harga saja, atau tepatnya cuma nebak harga hape itu worth it atau ngga dari processor-nya saja, mudah sekali berpaling dari ponsel yang satu ini. Cuma, saya yakin banyak koq yang cari hape itu dari merk-nya dulu, dan di line-up smartphone Samsung tahun ini, saya nilai Galaxy A24 4G sebagai salah satu yang menawarkan value yang menarik.


Positioning-nya di mid-to-low, upgrade-nya dari Galaxy A23 4G pun sangat terasa. Kuncinya di panel Super AMOLED dengan Always-on Display, dan Helio G99 dengan kegegasannya. Untuk keawetan konsumsi daya, saya rasa Helio G99 ini 11-12 lah dengan Snapdragon 680, cuma performanya bisa dibilang setingkat di atasnya.


Jadi, kalau ada kebutuhan gaming, untuk fun session atau gaming untuk anak sekolahan, Galaxy A24 ini masih sangat perform. Dan bisa pakai OneUI, serta jaminan update-nya itu harusnya jadi salah satu pertimbangan saat membandingkan harganya. 


Bukan tanpa cela itu pasti, saya pun sudah bahas temuan soal kekurangannya kan.


Jadi, untuk level harganya, saya tetap merekomendasikan SAMSUNG Galaxy A24 LTE alias Galaxy A24 4G ini, karena untuk pemakaian sehari-hari ini sangat nyaman, dengan satu syarat, kamu bisa berdamai dengan semua kekurangan yang tadi saya sebutkan.


Aa Gogon pamit undur diri.

WASSALAM!




Comments

Popular Posts