Review Samsung Galaxy On7, Ketika Samsung Latah Jualan Online

review samsung galaxy on7 indonesia


Di Indonesia, nampaknya pengguna smartphone ikut terbagi menjadi dua kelompok besar yang saling bertolak belakang. Kelompok pertama adalah mereka yang bertahan pada cara konvensional saat hendak membeli smartphone baru, yaitu dengan datang ke pusat perbelanjaan elektronik dan berpindah dari satu gerai ke gerai lain mencari harga terbaik sembari menimang-nimang saran berbau promosi yang diberikan penjaga gerai atau promotor yang 'mangkal' di gerai tersebut. Mereka ini adalah kaum yang tak percaya dengan penjual online, umumnya takut ditipu, atau mendapat barang palsu.

Sedangkan kelompok kedua adalah mereka yang gemar berbelanja online, mengandalkan review produk yang mereka tonton di Youtube, mencari toko online paling direkomendasikan dengan harga semurah mungkin untuk mendapatkan produk smartphone yang spesifkasinya paling tinggi nilainya apabila dibandingkan harganya. Bagi kelompok kedua ini, brand-brand pendatang baru tak menjadi soal, meskipun brand baru ini hanya berjualan online atau lumrah disebut internet brand. Bahkan, banyak orang yang langsung nge-fans dengan brand-brand yang mengandalkan penjualan online ini, karena merasa mereka benar-benar membayar untuk harga produk dan spesifikasinya, bukan untuk biaya promosi sang brand produsen smartphone.

Polarisasi dua jenis pengguna smartphone ini pastinya sudah tercium juga oleh brand besar yang selama ini lebih menyasar kepada kelompok pertama. Jika OPPO menjalankan strateginya untuk menggaet kelompok kedua dengan membuat second-brand (atau third-brand mungkin?) OnePlus, Samsung yang mulai melirik segmen pasar ini nampaknya masih sebatas coba-coba dengan membuat varian tipe baru yang dikhususkan bagi para penggemar belanja online.

Jangan senang dulu...

Keputusan Samsung membuat varian produk yang spesial untuk para online shopper ini harusnya memang menjadi kabar bahagia. Mungkin banyak juga di antara penggemar internet brand tadi yang hati kecilnya masih menjerit, mendambakan Samsung, ingin memiliki produk bergengsi agar pergaulan dunia nyata mereka bisa seganas di dunia maya.

Sayangnya, banyak hal yang dilakukan Samsung dengan varian terbarunya ini yang menurut saya mah absurd, setidaknya untuk penjualannya di Indonesia. Apa saja hal-hal absurd itu? Baca terus tulisan ini sampai habis ya, karena dalam review kali ini, saya akan membuat bahasan tentang Samsung Galaxy On7 dalam format yang sedikit berbeda.

ABSURD #1: Penamaan Samsung Galaxy On7

Dalam hal yang paling mendasar ini saja, saya sudah merasa Samsung Galaxy On7 memiliki nama yang absurd.

Samsung saat ini sedang memberlakukan format penamaan baru bagi jajaran smartphone mereka. Semua seri, kecuali Note, tak lagi menggunakan sebuah kata sebagai penamaannya, melainkan cukup dengan sebuah huruf. Ada seri A, C, E, J, S, dan V yang menutup umur seri Fame, Young, Grand, Mega, dan lainnya.

Lalu muncullah seri yang hanya dijual online, seri On, dan dimulai dari angka 7, Samsung Galaxy On7. It doesn't add up to the others. Beda sendiri! Okelah, karena hanya dijual online sehingga diambil potongan suku kata "On"-nya saja. Tapi, di Indonesia, On7 sudah kadung lekat pada nama sebuah band musik asal Yogyakarta, Saepul on 7! Eh, Sheila on 7 maksud saya.

Kurang absurd? OK, sudah tahu kalau kode produk dari Galaxy On7 adalah SM-G600FY? 600FY, GOOFY? Hahaha... absurd se-absurd-absurd-nya.


ABSURD #2: Harga dan Market Positioning Samsung Galaxy On7

Absurd! Ketika semua orang mengira Samsung akan memberikan produk yang sama sekali berbeda dari segi harga, produk yang akan mampu membunuh pembunuh flagship, Samsung menghadirkan produk dengan spesifikasi tanggung, di harga yang tetap khas Samsung.

OK, anggaplah Samsung keras kepala soal price-to-spec comparison, yang penting menang gengsi dan layanan purna jual. Tapi, masalahnya adalah ketika dibandingkan dengan jajaran lain dari produk keluaran Samsung sendiri, posisi Galaxy On7 ini jadi serba tak jelas.

Dijual dengan harga Rp 2.699.000,-, Samsung Galaxy On7 hanya sedikit lebih murah dari Samsung Galaxy J5 2016, atau bahkan Samsung Galaxy A3 2016. Yang mana kalau diadukan antar sesamanya, malah saling tikam, dengan tikaman terbanyak akan diterima Samsung Galaxy On7. Kalau tikaman terdalam sih masih tetap dipegang oleh tikamannya Gista Putri, ya maklum Gista mah meng-endorse Galaxy Note 5, gimana gak dalem! Ha.. ha..

Maksud saya adalah, Samsung tak memberikan cukup diferensiasi bagi Samsung Galaxy On7 untuk membuat perhatian orang banyak tertuju kepadanya. Mau cari harga murah, seri J3 ke bawah lebih murah. Mau cari spek bagus, Galaxy J5 2016 lebih mumpuni di atas kertas. Bahkan jika mau cari looks yang keren, Galaxy On7 ini kebanting banget oleh Galaxy A3 2016.

Satu-satunya diferensiasi Galaxy On7 adalah produk ini tak akan Anda temukan di gerai toko offline di mana biasanya Anda berbelanja produk smartphone Samsung. Dan mungkin, Anda malah akan bersyukur tak pernah dipertemukan dengannya.

ABSURD #3: Spesifikasi Samsung Galaxy On7

Internet brand biasanya mampu menjual produk mereka lebih murah karena dipangkasnya biaya offline marketing yang cukup besar. Selain itu mereka juga biasa melakukan outsourcing layanan purna jualnya kepada mitra yang juga sekaligus memegang layanan purna jual milik brand lain.

Samsung Galaxy On7 tidak begitu. Yang dipangkas tak hanya biaya marketing, spesifikasi produk pun turut terpangkas banyak. Dengan harga Rp 2.699.000,- maka Anda akan mendapatkan sebuah layar berjenis TFT, RAM tanggung 1,5 GB, serta memori internal sempit 8 GB. Namun dengan harga segini pula, Anda tak bisa mendapatkan nyala lampu untuk menerangi tombol kapasitif, pun untuk notifikasi.

ABSURD #4: Timing Penjualan Galaxy On7

Galaxy On7 dijual pada masa di mana seri smartphone Samsung lainnya juga banyak mengusung angka 7. Dimulai dari seri S yang memang sudah masanya menggulirkan S7 dan S7 Edge. Sementara varian Galaxy A7 2016 dan J7 2016 pun ikut hadir walau angkanya tak menunjukkan urutan produk di serinya masing-masing. Dan tak lupa, yang fenomenal, Galaxy Note 7 yang diloncatkan (Samsung melewatkan Note 6) sebelum akhirnya di-recall akibat banyaknya unit yang meledak akibat permasalahan pada baterainya.

Nah, mungkin bisa dibilang klop deh, timing-nya pas, selagi banyak seri lain juga yang mengusung angka 7, Samsung mulai menjual Samsung Galaxy On7 di Indonesia. Namun jangan lupa, penjualan Galaxy On7 itu online, calon-calon pembeli online biasanya mencari review atau spesifikasinya terlebih dulu, juga secara online.

Celakanya, jika kita melakukan pencarian online untuk Samsung Galaxy On7, maka di urutan teratas hasil pencarian yang selalu dikuasai situs GSMArena, kita bisa lihat bahwa sudah hadir Samsung Galaxy On7 2016 dengan berbagai peningkatan yang dibawanya. Sementara Samsung Galaxy On7 yang saat ini dijual di Indonesia, tercatat dirilis pada tahun 2015! Masih mau bilang timing-nya pas? Jangan dong, nanti Anda ikutan jadi absurd kaya Samsung :D


Hands-on Samsung Galaxy On7

Terlepas dari semua ke-absurd-an di atas, marilah kita coba langsung saja smartphone ini. Siapa tahu ada sisi terang yang baru bisa dirasakan saat smartphone ini kita genggam dan gunakan.

review samsung galaxy on7 indonesia
Samsung Galaxy On7 - Layarnya tetap baik walau berjenis TFT

review samsung galaxy on7 indonesia
Samsung Galaxy On7 - sisi atas, lengang, selengang... ah sudahlah..

review samsung galaxy on7 indonesia
Samsung Galaxy On7 - sisi kanan, terdapat tombol power

review samsung galaxy on7 indonesia
Samsung Galaxy On7 - sisi kiri terdapat volume rocker

review samsung galaxy on7 indonesia
Samsung Galaxy On7 - sisi bawah, port micro USB, mikrofon, jack audio 3,5 mm

review samsung galaxy on7 indonesia
Samsung Galaxy On7 - sisi belakang

review samsung galaxy on7 indonesia
Samsung Galaxy On7 - saat layar padam



Berbicara soal bentuknya, Samsung Galaxy On7 ini sangat kentara memiliki desain yang sangat khas Samsung. Sisi depannya nampak sangat mirip dengan Samsung Galaxy Note 4, sementara sisi belakangnya terlihat seperti seri Galaxy A tahun 2015 berkat susunan lubang speaker, kamera, dan LED flash yang serupa.

Material plastik masih menjadi bahan utama Samsung Galaxy On7 ini. Meskipun list pinggirnya sudah dicat chrome agar terlihat seperti metal, namun di tangan terasa jelas plastik. Pun demikian dengan backcover-nya yang diberi tekstur kulit ala-ala Galaxy Note 3.

Overall, desain Samsung Galaxy On7 ini ya Samsung banget, dipastikan akan mampu menarik perhatian orang di sekitar kita, terutama ibu-ibu arisan sosialita. Feels-nya di tangan terasa nyaman dan aman, tak takut jatuh karena licin. Bobotnya cukup ringan sehingga smartphone ini tidak cukup terasa kokoh. Saat menyentuhkan kedua jempol untuk mengetik, layarnya terasa lembut walaupun terasa kuat aroma plastiknya.


Samsung Galaxy On7 dalam Pemakaian Sehari-hari

Dalam pemakaian sehari-hari ala saya, Samsung Galaxy On7 nyaris tak menemui kendala berarti. Saya yang jarang bermain game, dan lebih senang membuka laptop daripada ponsel saat di jam kerja, membuat pengujian Samsung Galaxy On7 terasa datar-datar saja.

review samsung galaxy on7 indonesia
Samsung Galaxy On7 - tekstur kulit pada backcover

review samsung galaxy on7 indonesia
Samsung Galaxy On7 - baterai 3.000 mAh-nya dapat dilepas


Maksudnya datar, tidak ada kendala berarti, dan juga tidak ada yang membuat saya merasa terkesan sehingga membuat sedikit-sedikit pengen buka ponsel. Alhasil, baterai 3.000 mAh milik Samsung Galaxy On7 ini pun bisa melenggang dari sejak lepas charger dini hari saat saya bangun, hingga malam jelang saya tidur. Daya tahan baterainya saya rasakan sebatas cukup saja, tidak kuat lama. Terbukti dari screen-on-time yang angkanya kecil-kecil, menunjukkan saya jarang pakai smartphone ini. Jarang dipakai plus penggunaan processor Snapdragon 410, processor kelas entry-level dari Qualcomm, seharusnya sih mampu menembus 24 jam menurut saya.

review samsung galaxy on7 indonesiareview samsung galaxy on7 indonesia

review samsung galaxy on7 indonesiareview samsung galaxy on7 indonesia


Salah satu penyebab jarangnya ponsel ini saya pakai mungkin karena tak adanya LED notification, sehingga saya tidak merasa ada yang perlu saya lihat pada smartphone saya. Padahal, begitu layar saya nyalakan, puluhan notifikasi sudah nangkring di sana, hehe.

Pernah saya coba untuk bermain game dengan grafis 3D, Beast Quest. Dan hasilnya Samsung Galaxy On7 ini masih mampu memainkannya dengan baik di beberapa kesempatan. Kenapa saya sebut beberapa kesempatan? Karena ada saat di mana smartphone ini mengalami freeze, ya freeze, bukan lag! Kejadian freeze selama tiga hingga lima detik pernah saya alami saat memainkan game dan juga membuka browser Chrome, serta aplikasi media sosial Instagram. Entah apa penyebabnya, untunglah hanya sesekali dan tak hingga hang lama, sehingga penggunaan bisa saya lanjutkan.

Saat ini Samsung Galaxy On7 masih berjalan di atas Android Lollipop 5.1, dan saya tak tahu akan mendapat software update sampai sejauh mana.

review samsung galaxy on7 indonesia
Samsung Galaxy On7 - tak ada LED notification

review samsung galaxy on7 indonesia
Samsung Galaxy On7 - tombol kapasitif tak menyala


Layar Samsung Galaxy On7 yang masih menggunakan panel TFT tidak jadi masalah berarti buat saya, reproduksi warna masih terlihat baik. Sayangnya pada tombol kapasitif di bawah layar tidak ada backlight. Oh come on Samsung, ikut-ikutan jualan di internet bukan berarti harus mengikuti pula kebiasaan salah satu internet brand yang senang menyunat lampu latar dan lampu notifikasi.

review samsung galaxy on7 indonesia
Samsung Galaxy On7 - backcover dapat dibuka

review samsung galaxy on7 indonesia
Samsung Galaxy On7 - slots!


Untungnya untuk masalah slot sim-card, Samsung tak latah menggunakan hybrid slot pada Galaxy On7. Dua buah slot micro-sim hadir ditemani dedicated micro-SD slot. Posisi slot micro-SD ini menumpang di atas slot micro-sim yang pertama. Ditemani baterai yang dapat dilepas, dan feels dalam genggaman yang nyaman, ketiga hal ini menjadi nilai plus Samsung Galaxy On7 yang dapat saya temukan.

Sisanya, sulit sekali menemukan lagi nilai plus dari Samsung Galaxy On7. Bagaimana tidak, dengan harga setara produk Infinix paling mahal, Zero 3, Samsung memberikan spesifikasi yang bahkan nyaris tak mampu mengimbangi seri kelas terbawah Infinix, Hot 3. Samsung menyuplai Galaxy On7 dengan RAM 1,5 GB, ROM 8 GB dan processor Qualcomm Snapdragon 410 di harga 2,7 juta. Sementara Infinix membekali Hot 3 dengan RAM 2 GB, ROM 16 GB dan processor Qualcomm Snapdragon 415 pada level harga 1,6 juta. Sama-sama mempunyai baterai berkapasitas 3.000 mAh, Samsung Galaxy On7 hanya unggul di resolusi kamera yang sudah 13 Megapixels, berbanding dengan kamera 8 Megapixels yang dimiliki Infinix Hot 3.

Samsung punya satu alasan buat berkelit, mereka bisa dengan mudah mengklaim kalau layanan purna jual mereka lebih baik dari para internet brand. Asalkan kuat mengantri panjang, para calon pembeli boleh deh mengutamakan produk-produk Samsung demi alasan purna jual ini.


Informasi Hardware Samsung Galaxy On7 

Berikut adalah informasi hardware Samsung Galaxy On7 yang saya ambil menggunakan aplikasi pihak ketiga. Sebelum Anda kaget, saya kasih bocoran deh, Anda takkan percaya dengan hasil capture aplikasi Sensor Box for Android di bawah, he.. he..

CPU-Z:

review samsung galaxy on7 indonesiareview samsung galaxy on7 indonesia

review samsung galaxy on7 indonesiareview samsung galaxy on7 indonesia

AIDA64:

review samsung galaxy on7 indonesiareview samsung galaxy on7 indonesia

review samsung galaxy on7 indonesiareview samsung galaxy on7 indonesia


Sensor Box for Android:

review samsung galaxy on7 indonesia - Samsung Galaxy On7 - Kelengkapan sensor
Samsung Galaxy On7 - Kelengkapan sensor

Antutu Benchmark:

review samsung galaxy on7 indonesia - Samsung Galaxy On7 - Skor Antutu Benchmark
Samsung Galaxy On7 - Skor Antutu Benchmark



Hasil Foto Kamera Samsung Galaxy On7 

Kualitas kamera smartphone ini dapat Anda lihat di artikel hasil foto menggunakan kamera Samsung Galaxy On7 berikut ini. Saya lupa tak mengambil foto selfie nih, maaf kalau kali ini Anda terpaksa harus merindukan selfie saya, ha.. ha.. ha..


Plus dan Minus Samsung Galaxy On7 

Kelebihan Samsung Galaxy On7:

  • Gak malu-maluin dibawa ke mall atau arisan.
  • Dual-sim 4G dengan dedicated micro-SD slot.
  • Baterai yang bisa dilepas.
  • Nyaman dalam genggaman.
review samsung galaxy on7 indonesia
Samsung Galaxy On7 - kelebihannya.


Kekurangan Samsung Galaxy On7:

  • Terlalu absurd. :D


Apa Kata Aa tentang Samsung Galaxy On7

review samsung galaxy on7 indonesia
Samsung Galaxy On7 - tampak berkilau buat ibu-ibu arisan. :D

Menurut saya, Samsung Galaxy On7 wajib dimiliki jika Anda adalah:
  1. Orang yang senang dengan hal-hal yang absurd
  2. Ibu-ibu arisan yang belum kebeli iPhone, dan harus punya Samsung layar gede.
Mengerti? :D


Tempat Membeli Samsung Galaxy On7

Jika Anda berniat membeli Samsung Galaxy On7 (secara online tentunya), sekarang sedang ada beberapa promo bundling, yang bisa Anda cek melalui link berikut ini: Samsung Galaxy On7 di Lazada.

Comments

Popular Posts